Swasembada Kedelai, Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 16:27 WIB

Ilustrasi kedelai. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana produksi kepada petani.

"Kami optimistis target swasembada kedelai bisa terealisasi melalui dukungan bantuan kepada petani," kata Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Jamil Musanif, di Lebak, Jumat 8 Januari 2016.

Selama ini, produksi komoditas kedelai tahun ke tahun meningkat melalui intervensi pemerintah untuk membantu dukungan bantuan kepada petani. Saat ini, produksi kedelai untuk kebutuhan dalam negeri masih dipasok dari Amerika Serikat.

Karena itu, pemerintah mendorong agar petani mampu mengembangkan tanaman kedelai guna memenuhi kebutuhan pasar domestik. "Kita yakin produksi kedelai bisa berswasembada karena didukung lahan begitu luas," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah menargetkan produksi kedelai sebanyak 1,5 juta ton per tahun dan petani harus mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Untuk mencapai produktivitas tersebut petani dituntut menerapkan teknologi serta penggunaan pupuk berimbang.
Selain itu juga menggunakan varietas benih unggul sehingga menghasilkan produksi yang berkualitas. "Kami minta petani meningkatkan produksi dan produktivitas, juga menambah lahan untuk mengembangkan kedelai," ujarnya.

Menurut dia, saat ini sumber daya manusia (SDM) petani kedelai sudah menguasai penggunaan teknologi untuk mendongkrak produktivitas pangan. Namun, kendala di lapangan terjadi penyempitan lahan pertanian karena terjadi beralih fungsi.

Karena itu, pemerintah akan melakukan pendataan luas lahan baku secara akurat sehingga bisa terselamatkan lahan untuk ditanami tanaman pangan. "Kami minta pemerintah daerah juga dapat mencegah beralih fungsi lahan itu melalui peraturan daerah (perda)," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini produktivitas kedelai rata-rata nasional 1,3 ton per hektar, sehingga diharapkan 2018 bisa berswasembada kedelai, dan terus diupakan lebih tinggi melalui menerapkan teknologi budidaya komoditi tersebut.

Kepala Seksi Produksi dan Palawija Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Irwan Riyadi menjelaskan pemerintah telah membantu kelompok tani di 17 kecamatan dengan luas areal 1.500 hektare. Bantuan ini, guna mendongkrak produksi kedelai dan bisa memenuhi pasar lokal.

Ia mendorong petani agar mengembangkan budidaya kedelai agar bisa memenuhi pasar lokal karena saat ini permintaan kedelai untuk bahan baku tahu dan tempe cukup tinggi, sehingga peluang itu bisa dijadikan sumber pendapatan ekonomi petani. "Kami prihatin jika petani itu tidak mampu memenuhi permintaan pasar, padahal lahan di Lebak begitu luas," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

10 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

5 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

6 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

7 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

7 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

11 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

28 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

31 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

31 hari lalu

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya