Pelindo II Jamin Distribusi Batu Bara Di Cirebon Lancar

Reporter

Rabu, 6 Januari 2016 23:02 WIB

Kapal Penelitian Geomarin III di Pelabuhan Cirebon, Jabar, Rabu (5/8). Kapal itu dilengkapi peralatan geologi, geofisika dan hidrografi untuk survei pemetaan geologi kelautan serta inventarisasi sumber daya energi dan mineral. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Cirebon -Sekalipun hanya gunakan satu dermaga, PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon menjamin pasokan batu bara tidak akan terganggu. Proses bongkar batu bara pun dilakukan 24 jam. Hal tersebut diungkapkan Manajer Operasioal PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon, Yossianus Marciano, Rabu 6 Januari 2015. “Sekalipun hanya dioperasikan 1 dermaga, tapi pasokan batu bara ke daerah lain tidak akan terganggu,” kata Yossi. Dijelaskan Yossi, dari 7 dermaga yang ada di Pelabuhan Cirebon, ada 6 dermaga yang dioperasikan untuk bongkar batu bara.

Namun setelah adanya surat dari Dirjen Perhubungan Laut yang ditujukan ke PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dengan nomor AL 303/1/20 PHB 2015 tertanggal 30 Desember 2015 yang hanya memperbolehkan 1 dermaga untuk proses bongkar batu bara. Yaitu dermaga Muara Jati 1. Posisi dermaga Muara Jati 1 berada paling jauh dari pemukiman penduduk.

Dijelaskan Yossi, dermaga Muara Jati 1 memang hanya bisa menampung hingga 3 kapal tongkang pengangkut batu bara. Ini berbeda dengan saat dioperasikannya 5 dermaga lainnya sehingga bisa menampung lebih dari 6 tongkang batu bara. “Namun bongkar batu bara saat ini kami efektifkan,” kata Yossi. Diantaranya dengan membatasi waktu sandar tongkang batu bara maksimal hanya 2,5 hari saja. Padahal sebelumnya 1 tongkang bisa bersandar di dermaga hingga 5 hari.

Selain itu jam operasional pun berubah menjadi 24 jam. Padahal sebelumnya proses bongkar batu bara hanya dilakukan hingga pukul 22.00 WIB. Proses bongkar 24 jam ini sudah dilakukan Pelabuhan Cirebon sejak November lalu. “Selain itu bongkar yang dilakukan malam hari bisa meminimalkan debu. Karena angin yang bertiup dari darat menuju laut,” kata Yossi.

Dengan berbagai langkah yang dilakukan, maka proses bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon pun kini menjadi lebih cepat. “Biasanya sebulan hanya bongkar dari 40 tongkang. Tapi sekarang sudah bisa hingga 60 tongkang,” kata Yossi. Sehingga sekalipun hanya difungsikan 1 dermaga, namun pasokan batu bara ke sejumlah pabrik tidak akan terganggu.

Batu bara yang bongkar di Pelabuhan Cirebon sebagian besar berasal dari Kalimantan. Batu bara tersebut digunakan untuk bahan bakar pabrik di sejumlah daerah baik di Bandung, wilayah Cirebon dan sekitarnya, Jakarta dan Banten, hingga Jawa Tengah.

Sementara itu Kasi Kesyahbandaran KSOP Cirebon, Dani Djaelani, mengungkapkan sebelum adanya surat dari Dirjen Perhubungan Laut tersebut pihaknya pun sudah melarang proses bongkar batu bara di dermaga lainnya. “Hanya di dermaga Muara Jati 1,” kata Dani. Pertimbangannya karena dermaga tersebut yang paling jauh dari pemukiman penduduk.

Selain itu, pihaknya pun telah menyuntikkan cairan kimia pada batu bara. Tujuannya untuk meminimalkan debu yang berterbangan hingga jauh ke pemukiman penduduk. Dengan berbagai langkah yang sudah dilakukan, Dani pun berharap dampak aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon bisa diminimalkan. Sedangkan dalam jangka panjang, perlu dicari solusi untuk proses bongkar batu bara yang aman di Pelabuhan Cirebon. Khususnya karena saat ini Pelabuhan Cirebon akan segera dikembangkan.

IVANSYAH

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

2 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

26 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

40 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

41 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

49 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

51 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

16 Februari 2024

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor batu bara tercatat US$ 2,41 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$ 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.

Baca Selengkapnya