Lapindo Segera Mengebor Lagi, Tak Jauh dari Semburan Lumpur

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 6 Januari 2016 05:38 WIB

Asap putih pekat keluar dari pusat semburan Lumpur Lapindo di titik 25, desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, 29 Mei 2015. Volume tersebut turun karena pada dua tahun pertama sejak 2006 sempat mencapai 100.000 meter kubik per hari. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Sidoarjo - Perusahaan minyak dan gas Lapindo Brantas, Inc. berencana kembali melakukan pengeboran di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Sumur Tanggulangin 1 berada tak jauh dari pusat semburan lumpur panas Lapindo di Porong.

"Untuk eksplosarinya, nanti mungkin targetnya diperkirakan awal Maret 2016," kata Public Relation Manager Lapindo Brantas, Inc., Arief Setya Widodo, saat jumpa wartawan di sebuah kafe di kompleks perumahan Kahuripan Nirwana Village, Selasa, 5 Januari 2015.

Arief mengatakan seharusnya pengeboran sudah dilakukan pada awal Desember 2015 lalu. Namun rencana itu mundur karena masalah sosial yang tak kunjung selesai. Warga sebagian besar menolak dengan alasan trauma atas tragedi semburan lumpur panas Lapindo.

Meski sampai saat ini masih mendapatkan penolakan dari warga, pihaknya akan tetap melakukan pengeboran. Rencananya, Lapindo melakukan pengerukan dan pemadatan tanah yang menjadi kegiatan awal pengeboran atau DSP (drill site preparation).

"Sebelumnya, kami sudah melakukan proses sosialisasi bersama aparat keamanan terkait. Hasilnya, kemarin masyarakat sempat menolak. Insya Allah besok (Rabu hari ini) sudah kondusif. Namun pengamanan memang tetap harus dilakukan aparat kepolisian untuk mengantisipasi ricuh," katanya.

Arif menyatakan, secara geologi, pengeboran itu tak akan menimbulkan masalah. Bahkan ia menyatakan telah mendapatkan izin dari Badan Lingkungan Hidup Sidoarjo, yang sudah ditandatangani mantan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah.

"Kalau kajian geologi sudah ada UKL-UPL (upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan). UKL-UPL ini izin dari Badan Lingkungan Hidup Sidoarjo. Di dalam UKL-UPL, semuanya sudah masuk masalah teknis, masalah hubungan geologis, dan sebagainya. Sudah aman," ujar Arief.

Pengeboran di Sumur Tanggulangin 1, Arief berujar, perlu segera dilakukan mengingat produksi gas yang ada sekarang mengalami penurunan. Selain itu karena desakan pemerintah, dalam hal ini SKK Migas, untuk meningkatkan produksi demi memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur dan sekitarnya.

Produksi gas Lapindo Brantas, Inc. di Sumur Tanggulangin 1 diprediksi mencapai 5 juta meter kubik per hari. Jika digabung dengan sekitar 30 sumur yang sudah beroperasi di Sidoarjo, total produksi gas mencapai 8 juta meter kubik per hari. "Dulu produksi gas Lapindo 80 juta meter kubik per hari," katanya.

Sementara itu, di saat perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Bakrie Group itu hendak kembali mengebor, PT Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar Lapindo Brantas, Inc. belum tuntas melakukan pembayaran ganti rugi korban lumpur Lapindo yang masuk dalam peta area terdampak. Dari total 3.331 berkas, sebanyak 86 berkas ganti rugi warga belum dibayar.



NUR HADI

Berita terkait

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

17 April 2023

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?

Baca Selengkapnya

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

2 Februari 2023

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?

Baca Selengkapnya

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

14 Oktober 2022

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

24 Mei 2022

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

1 Februari 2022

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.

Baca Selengkapnya

Kabar Terbaru Penagihan Triliunan Utang Lapindo dari Kemenkeu

28 Januari 2022

Kabar Terbaru Penagihan Triliunan Utang Lapindo dari Kemenkeu

Sampai awal 2022 ini, masih belum ada kepastian soal pelunasan utang jatuh tempo Lapindo Brantas Inc. dan PT Minarak Lapindo Jaya kepada negara.

Baca Selengkapnya

Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo

23 Januari 2022

Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo

Minarak Group ikut merespons temuan Kementerian ESDM terkait potensi logam tanah jarang atau Rare Earth Element di lokasi lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

22 Januari 2022

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu

Baca Selengkapnya