Sudirman Said: Pengelolaan Dana Ketahanan Energi Ditunda

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 09:56 WIB

Menteri ESDM Sudirman Said (kiri) bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengumumkan harga baru bahan bakar premium dan solar di Jakarta, 23 Desember 2015. Pemerintah menurunkan harga bahan bakar jenis premium sebesar Rp 150 per liter, yaitu dari Rp 7.300 per liter menjadi Rp 7.150 per liter, sedangkan solar menjadi Rp 5.950 per liter berlaku mulai 5 Januari 2016. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menunda program pengelolaan Dana Ketahanan Energi. Program yang dihimpun dari nilai jual bahan bakar minyak (BBM) itu akan dijalankan kembali setelah pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyempurnakan perangkat regulasi dan kelembagaan. "Baik berupa landasan hukum, persiapan kelembagaan, mekanisme penghimpunan maupun pemanfaatan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Selasa, 5 Januari 2016.

Penundaan DKE diputus setelah Rapat Kabinet Terbatas menurunkan kembali harga jual BBM. Kebijakan yang berlaku sejak 5 Januari 2015 itu merupakan dampak dari penghapusan selisih nilai jual dan nilai ekonomis BBM yang semula dirancang untuk mendanai program DKE. Dengan itu, harga premium yang sebelumnya dijual Rp 7.300 turun menjadi Rp 7.150. Sedangkan solar turun sebesar Rp 300 dari Rp 6.800.

Baca: Harga BBM Kembali Turun

Sudirman mengakui rencana DKE menjadi sorotan publik setelah pemerintah menjalankan program peninjauan harga BBM per tiga bulan. Sejak itu, tak sedikit kritik dan saran yang dilayangkan anggota DPR, para pengamat energi, dan aktivis masyarakat sipil. "Saya mendapat kesan hampir seluruh pihak mendukung gagasan DKE, dengan syarat landasan hukum dan mekanisme pengelolaannya menjaga prinsip transparansi dan good governance," ujar Sudirman.

Menurut Sudirman, pengelolaan DKE merupakan strategi untuk mengelola cadangan simpanan minyak mentah yang digunakan untuk keadaan darurat (Strategic Petroleum Reserves). Meski demikian, gagasan yang berpedoman pada Undang-Undang tentang Energi dan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional itu belum sepenuhnya memberikan payung hukum yang memadai.

Baca: Kisruh Pengelolaan dana DKE

Ketiadaan skema penanggulangan krisis energi itu membuat Indonesia jauh tertinggal dibanding negara lain. Myanmar, misalnya, negara yang cadangan minyaknya jauh di bawah Indonesia ini memiliki bantalan krisis untuk jangka waktu 4 bulan. Adapun Jepang mematok di angka 6 bulan dan Amerika Serikat 7 bulan. "UU juga memandatkan di 2025 bauran energi baru dan energi terbarukan mencapai 23 persen. Sementara saat ini baru 7 persen," kata Sudirman.

Beberapa negara yang tak memiliki kekayaan minyak pun memiliki perangkat penanggulangan krisis. Di Norwegia, dana DKE yang mereka himpun saat ini mencapai US$ 17 miliar. Itu belum termasuk dana Petroleum Fund yang nilainya mencapai US$ 836. Bahkan, Timor Leste, negara kecil yang belum lama membangun sektor energi, telah mengakumulasikan Petroleum Fund sampai US$ 17 miliar. "Kita perlu belajar dari pengalaman negara sahabat," ujar Sudirman.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

8 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

11 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

29 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

29 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

51 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

52 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

56 hari lalu

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya