Sektor Sawit Indonesia Terancam Cina dan Korea Selatan  

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 08:40 WIB

Pekerja menyortir kelapa sawit yang akan dikirim ke pabrik CPO di kawasan PTPN VIII di Cigudeg, Bogor. dok Tempo/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Lingkungan Sawit Watch Carlo Nainggolan mengatakan, belum lama ini, Cina dan Korea Selatan sudah mulai masuk ke sektor industri kelapa sawit, terutama di wilayah ekspansi baru. Selain itu, Malaysia juga mulai merambah sektor yang sama.

Hal ini, kata Carlo, tentu memberikan ancaman tersendiri bagi industri sawit di Indonesia. “Tekanan yang paling kuat adalah pada sektor produksi hilir, di mana kemungkinan besar Malaysia akan menjadi sangat dominan dalam sektor ini,” katanya kepada Tempo, Selasa, 5 Januari 2015.

Carlo menilai, banyak faktor turunan sawit yang bisa dimanfaatkan negara lain, selain biofuel. Sayangnya, Indonesia masih lebih banyak berfokus di sektor biofuel.

Dalam konteks produksi biofuel ini, pemerintah, melalui skema CSF (CPO Support Funds), sebetulnya telah berkomitmen mendorong percepatan dan pertumbuhan sektor ini dengan fokus utama pasar di dalam negeri, beberapa negara ASEAN, serta Asia Timur hingga Cina. Penyerapan hasil produksi turunan minyak sawit untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri ini di satu sisi akan mampu menyeimbangkan kelebihan produksi crude palm oil (CPO) atau minyak mentah sawit sehingga tekanan terhadap harga dapat dikurangi.

Namun, di sisi lain, kesiapan industri biofuel masih cukup rentan. Lebih-lebih di bidang teknologi produksi yang secara mayoritas masih dikontrol oleh grup besar, terutama Wilmar sebagai pemain utama di sektor ini serta perusahaan lainnya.

Dalam riset Macro Effect Biofuel yang dilakukan Sawit Watch pada 2008-2009, dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), kelemahan utama dalam proses produksi dan penyerapan biofuel ini adalah kesiapan infrastruktur, termasuk jalur distribusi dan mesin kendaraan yang akan memakai bahan bakar ini.

“Persoalan yang paling krusial terkait dengan nilai atau harga keekonomian dari biofuel ini. Subsidi pemerintah terhadap bahan bakar fosil yang masih cukup besar masih menjadi persoalan utama sehingga harga biofuel di pasaran masih cukup mahal dibandingkan dengan harga BBM lainnya,” kata Carlo.




LARISSA HUDA

Berita terkait

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

16 Juni 2023

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

Wilmar Group, produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune, terkenal di Indonesia. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

16 Januari 2022

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

Melambungnya harga CPO atau sawit membuat harga minyak goreng mahal. Tak perlu khawatir Anda dapat mengganti dengan minyak lain yang lebih sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

21 Oktober 2021

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri sebagai lokus investasi baru/perluasan industri hilir kelapa sawit

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

20 Mei 2020

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

Masifnya kampanye negatif sawit Indonesia membuat pengusaha sulit mendapatkan kredit dari bank Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

24 Desember 2019

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

Volume ekspor produk minyak sawit Indonesia atau CPO tercatat naik tipis sebesar 2,1 persen

Baca Selengkapnya

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

15 Desember 2019

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

RI menggugat Uni Eropa atas diskriminasi produk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

10 Oktober 2019

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

Bea keluar nol rupiah untuk ekspor produk CPO dan turunannya itu mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019.

Baca Selengkapnya

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

20 September 2019

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

9 September 2019

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

Penurunan tarif bea masuk ini akan membuat harga produk olahan sawit Indonesia setara dengan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

23 Agustus 2019

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

BPK menyebut perusahaan yang bermasalah tersebut terdaftar di bursa efek dan termasuk "pemain besar" di industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya