Akhir 2015, 10 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan  

Kamis, 31 Desember 2015 13:17 WIB

Kapal pencuri ikan asal Filipina diledakkan ditengah kabut asap di wilayah Gosong Melulun, Tarakan, Kalimantan Utara, 19 Oktober 2015. Kapal yang ditenggelamkan tersebut adalah kapal yang tertangkap oleh KKP maupun TNI AL dalam patroli pada bulan Maret dan Juni 2015. ANTARA/Fadlansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Hitung mundur penenggelaman kapal ikan ilegal dilakukan oleh Kepala Satuan Tugas Harian 115 Laksamana Madya Widodo. Ruang Seram pusat komando pengendali operasi sudah dipadati Satgas 115 dan wartawan. Di dalam ruangan turut hadir Ketua Satgas Mas Achmad Santosa dan Ketua Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Desi Albert Mamahit.

"Dalam hitungan 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1," kata Widodo di Gedung Mina Bahari, Jakarta, Kamis, 31 Desember 2015.

Kondisi cuaca yang buruk menyebabkan penenggelaman kapal tidak dapat dilakukan secara live. Komunikasi akhirnya dilakukan menggunakan telepon genggam. Padahal, menurut Widodo, saat percobaan, komunikasi lancar. Namun belakangan komunikasi terganggu akibat buruknya cuaca.

Penenggelaman akhirnya dilakukan dengan telepon genggam. Sesuai dengan rencana, penenggelaman dilakukan pukul 10.00 WIB dan selesai dalam waktu 30 menit. Kali ini terdapat 10 kapal yang ditenggelamkan di empat titik.

Tak lama, dengan menggunakan media sosial, live streaming dapat dilakukan. Asap hitam membumbung tinggi dari kejauhan. Menurut petugas, tak lama kapal pun terbalik.

Dengan penenggelaman kapal hari ini, ditutup lah operasi pemberantasan kapal ilegal pada 2015. Menurut Widodo, hingga saat ini, kapal yang telah ditenggelamkan mencapai 117 kapal.

Sebanyak 10 kapal ini ditenggelamkan di Belawan, Tarempa, Tarakan, dan Tahuna. Untuk di perairan Belawan, ditenggelamkan satu kapal bermuatan 85 GT dengan nomor lambung KHF 1868, yang merupakan kapal Malaysia. Kapal ini diamankan oleh KRI TDK dan KAL BOA.

Di perairan Tarempa, jumlah kapal yang ditenggelamkan sebanyak satu buah kapal dengan muatan 110 GT. Kapal ini bernomor JHF 8429 T, yang merupakan kapal asal Malaysia. Penenggelaman kapal ini dimusnahkan oleh LANAL Tarempa dan unsur pengamanannya KRI SRE 386.

Untuk perairan Tarakan, jumlah kapal yang ditenggelamkan sebanyak dua kapal. Kapal ini ialah Small Dave muatan 35 G dan FB Boko Boko dengan muatan 30 GT. Kapal, yang merupakan kapal asal Filipina ini, unsur pengamanannya oleh KRI SNA-651 dan KAL Tedung Selar.

Pemusnahan di perairan Tahuna tercatat yang paling banyak. Di perairan ini, yang dimusnahkan sebanyak enam buah kapal. Kapal ini bernomor lambung KM Pahala (2 GT), KM 09 (1 GT), KM Cinta Bahari 04 (2 GT), KM Cinta Bahari 07 (2 GT), KM Cinta Bahari 09 (1 GT), dan KM Cinta Bahari 12 (1 GT). Keenam kapal ini merupakan kapal berbendera Indonesia dengan rata-rata ABK asal Filipina.




MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya