Indofarma Fokus Kembangkan Obat Herbal  

Reporter

Senin, 28 Desember 2015 18:16 WIB

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma, Tbk akan berfokus meningkatkan produksi obat asli dalam negeri. Sekretaris Perusahaan, Yasser Arafat, menyatakan saat ini perseroan tengah menunggu sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan atas fasilitas herbal Indofarma. Ia memperkirakan, fasilitas herbal bisa beroperasi mulai kuartal I 2016. "Kami juga mulai bekerja sama dengan petani plasma," katanya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 28 Desember 2015.

Dengan menggandeng petani plasma, Indofarma berharap bisa menjaga keberlangsungan pasokan bahan baku herbal, seperti jahe. Selain itu, kualitas bahan baku pun bisa terjaga dengan melibatkan petani. "Produk mereka sudah pasti kami beli," ucapnya.

Saat paparan publik, Yasser menyatakan dalam jangka menengah, pada 2019, perusahaan menargetkan mampu mengekstraksi semua bahan herbal asal Indonesia. Nantinya, produk yang sudah mempunyai nilai tambah itu akan diekspor.

Sejauh ini, kontribusi ekspor obat herbal Indofarma belum besar, baru 2-3 persen. Perusahaan menargetkan ekspor pada 2016 bisa mencapai US$ 3 juta sampai US$ 3,5 juta. Tahun ini, total ekspor Indofarma diperkirakan sebesar US$ 2,5 juta. Beberapa negara yang menjadi target ekspor ialah kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Afganistan.

Sedangkan untuk produk herbal, Indofarma masih melakukan penjajakan. Menurut Yasser, perusahaan tengah menyiapkan sejumlah produk yang akan diekspor, antara lain pasak bumi, cabe jawa, dan teh ekstrak.

Hingga November 2015, Indofarma mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah itu melebihi realisasi penjualan pada periode sebelumnya yang mencapai Rp 1 triliun. Sedangkan untuk laba bersih, Yasser mengatakan hingga akhir 2015 bisa menyentuh angka Rp 10 miliar.

Laba bersih itu meleset jauh dari target perusahaan, yang pada awal tahun sebesar Rp 33 miliar. Yasser menyatakan, menurunnya laba lantaran serapan rencana kebutuhan obat (RKO) tidak optimal. Menurut dia, baru 70 persen RKO yang terserap. "Penyebabnya bisa karena anggaran (di pemerintah daerah) yang belum cair," tuturnya.

Pada 2016, Indofarma tidak menurunkan target laba bersih. Perusahaan optimistis meraih laba sebesar Rp 35 miliar. Sementara itu, pendapatan diperkirakan bisa menyentuh Rp 1,9 triliun.

Analis Lucky Bayu Purnomo menilai, upaya Indofarma mengembangkan produk herbal akan menemui tantangan. Analis dari LBP Enterprises itu mengatakan obat atau produk berbahan herbal masih kalah bersaing dengan obat-obatan berbahan kimia. Saat ini, produk obat berbahan dasar herbal belum menjadi obat utama. "Herbal ini masih berada di pasar sekunder," kata Lucky.



ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

13 hari lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

25 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

40 hari lalu

Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

PT Indofarma menyatakan telah membayar THR Idul Fitri bagi karyawannya secara penuh tanpa dicicil.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

41 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

42 hari lalu

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

20 Januari 2024

Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

Dokter penyakit dalam mengatakan penderita diabetes harus memahami dua hal sebelum mencoba pengobatan herbal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

1 Januari 2024

Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

Penelitian ini menjadi penelitian pertama di Indonesia yang memanfaatkan kembang bulan sebagai obat diabetes.

Baca Selengkapnya

Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

10 Desember 2023

Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

Sistem pendidikan berbekal ilmu pengetahuan di bidang herbal diperlukan agar dokter bisa meresepkan obat yang bersumber dari alam atau fitofarmaka.

Baca Selengkapnya

Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

4 Desember 2023

Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

Dokter sebenarnya ingin meresepkan fitofarmaka untuk pasien, tapi karena tidak dijamin sehingga menggunakan pengobatan yang lain.

Baca Selengkapnya

6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

24 November 2023

6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

Daun sirih bagi kesehatan sudah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan. Apa manfaatnya, apa saja kandungannya?

Baca Selengkapnya