Macet Parah, Jasa Marga Izinkan Pengendara tanpa E-Toll Card
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 27 Desember 2015 12:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Jasa Marga Tbk, Wasta Gunadi, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi antrean mengular di gerbang tol. Sejumlah ruas jalan tol yang diprediksi akan padat pada puncak arus balik liburan Natal kali ini di antaranya Cikampek dan Merak.
Strategi tersebut antara lain mengoperasikan Gerbang Tol Otomatis (GTO) tidak hanya untuk pengguna kartu tol. “Saat macet bisa digunakan oleh pengguna jalan tol yang tidak memiliki e-Toll Card, ada petugas kita yang menyiapkannya nanti,” ujar Wasta saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Desember 2015.
Menurut Wasta, salah satu penyebab kemacetan di jalan tol adalah lamanya proses pembayaran di gerbang tol. Karena itu, ketika nanti semua gerbang tol manual sudah penuh, pengguna jalan tol bisa menggunakan GTO.
Pengguna, kata Wasta, bisa menyerahkan uang kepada petugas dan petugas kemudian melakukan proses tapping di GTO dengan e-Toll Card yang disediakan Jasa Marga. “Nanti pengguna bayar ke petugas kami, lalu kami tapping. Tapi diimbau agar pengguna menyiapkan uang pas demi kelancaran bersama,” ucap Wasta.
Pengoperasian GTO untuk transaksi manual ini dilakukan situasional, bergantung pada kebutuhan dan kondisi di lapangan. “Kira-kira ketika antrean di gardu manual panjang dan GTO kosong, maka kendaraan sebagian akan dilewatkan di GTO,” katanya. Selain itu, pihak Jasa Marga akan menyiapkan petugas tambahan untuk membantu kelancaran arus balik setelah libur panjang akhir pekan Natal kali ini.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman mengatakan bakal membuka semua GTO dan memberlakukan contra flow (melawan arus) di wilayah Cikampek, Merak, dan Puncak. Kebijakan ini diambil lantaran pada liburan kemarin kemacetan parah terjadi di beberapa ruas jalan. Salah satu penyebabnya ialah banyaknya volume kendaraan dan terhambatnya laju di gerbang-gerbang tol. "Kalau sudah parah, semua GTO kami buka, lewat saja, nanti Jasa Marga yang akan bayar," tutur Aditya di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 26 Desember 2015.
GHOIDA RAHMAH