IHSG Diperkirakan Bakal Menguat  

Selasa, 22 Desember 2015 10:02 WIB

Papan Indeks Harga Saham Gabungan di Bank Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (7/10). Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia dibuka melemah 1,678 persen atau 27,673 poin ke level 1.621,066. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Ekonomi dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada rentang support 4.450-4.478 dan resisten 4.515-4.538. Menurut Reza, menguatnya laju IHSG yang kembali ke zona hijau akibat kembali meningkatnya aksi beli.

Reza memperkirakan para pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali mengakumulasi saham-saham. Jika aksi beli ini berlanjut dan terimbas positif laju kenaikan bursa saham global, “IHSG pun dapat melaju positif kembali," ujar Reza dalam siaran tertulisnya, Selasa, 22 Desember 2015.

Pada perdagangan kemarin, IHSG sempat dibuka melemah, tapi secara perlahan indeks kembali mengalami kenaikan. Aksi beli yang terjadi tentunya berimbas pada pergerakan positif sektoral di mana indeks industri dasar memimpin kenaikan, diikuti oleh indeks infrastruktur, properti, dan lainnya.

Laju bursa saham Asia kembali mampu berbalik positif dengan dukungan saham-saham energi dan sumber daya meskipun harga minyak mentah dunia kembali mengalami pelemahan. Di bursa saham Cina, laju positif juga didukung oleh harapan positif pelaku pasar setelah bursa saham Ciberencana merilis beberapa produk baru (trading instruments) di tahun depan. Namun laju Nikkei berbalik melemah setelah merespons kenaikan yen terhadap dolar AS.

Laju bursa saham AS mampu berbalik menguat meskipun pelaku pasar masih merespons negatif pelemahan harga minyak mentah yang menyentuh level terendahnya. Melemahnya laju nilai tukar dolar AS juga turut direspons positif yang diasumsikan dapat membantu ekonomi AS untuk lebih kompetitif sehingga dapat membantu pemulihan di negara tersebut.

Penguatan juga ditopang saham-saham tekno dengan persepsi jelang libur Natal dan Tahun Baru akan membantu penjualan gadget dan saham-saham kesehatan setelah banyak penduduk AS yang mendaftarkan asuransi kesehatan bersubsidi.

Berbalik menguatnya rupiah memberikan peluang untuk dapat bertahan dalam tren positifnya. Laju rupiah pun diperkirakan akan kembali memanfaatkan pelemahan laju dolar AS untuk dapat bertahan naik. Meski demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju rupiah. Laju kurs rupiah diprediksi di atas target resisten Rp 14.020 per dolar AS, sedangkan kurs tengah Bank Indonesia ada di level Rp 13.885-13.868 per dolar AS.

Selain itu, transaksi asing masih melakukan aksi jual tapi diimbangi oleh terapresiasinya rupiah. Asing kembali keluar (dari net sell Rp 309,64 miliar menjadi net sell Rp 501,97 miliar). Selain itu, adanya spekulasi penurunan BBM memberikan sentimen positif pada laju IHSG.

DESTRIANITA K.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya