Kereta Rel Listrik (KRL) uji coba tiba di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, 23 November 2015. Uji coba tersebut untuk mengaktifkan kembali lintasan utara sepanjang 8,086 kilometer dari Stasiun Jakarta Kota - Tanjung Priok. Pada tahun 2004, PT KAI terpaksa menutup jalur ini karena alasan trek yang sudah tua dan tidak aman dilintasi. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan tidak akan mengkomersialkan Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kami tidak izinkan untuk komersial. Begitu nanti ada pertokoan, kacau lagi itu," kata Hermanto di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 21 Desember 2015.
Hermanto beralasan, lokasi stasiun tersebut jauh dari pemantauan. Jadi, bila didirikan toko atau tempat makan seperti di Stasiun Jakarta Kota, kondisi Stasiun Tanjung Priok akan semrawut. "Parkiran juga susah," ucapnya.
Hermanto menyatakan tidak mudah mengoperasikan kembali Stasiun Tanjung Priok, yang mulai direhabilitasi sejak 2007. Sebab, menurut Hermanto, kondisi lahan dengan banyak rumah-rumah sempat menghambat proses perbaikan.
Hari ini, Hermanto meresmikan perjalanan KRL Jakarta Kota-Tanjung Priok. Ia ikut menaiki kereta dari Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, bersama sejumlah orang dari kementeriannya. Kereta berangkat pukul 11.50 dan tiba di Stasiun Tanjung Priok 20 menit kemudian. Ongkos naik kereta ini sebesar Rp 2.000 dengan jarak 8,8 kilometer.
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
10 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.