Bursa Efek Lirik Perusahaan Daerah di Bangka Belitung  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 21 Desember 2015 11:58 WIB

Bursa Efek Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan perusahaan-perusahaan di daerah Bangka Belitung berpotensi masuk Bursa Efek. Provinsi ke-31 di Indonesia itu memiliki banyak potensi daerah untuk dikembangkan di pasar modal.

"Ada potensi pertanian, perikanan, pertambangan, kan cukup besar di daerah Bangka Belitung. Nah kami akan ke sana untuk mengedukasi perusahaan-perusahaan dan masyarakat di sana. Setiap perusahaan pasti ada potensi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia," katanya di kantor Bursa Efek Indonesia, Senin, 21 Desember 2015.

Menurut Wakil Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani, pengenalan pasar modal di daerah Bangka Belitung dapat mengedukasi masyarakat yang ada di sana. Selama ini, Bursa hanya dikenal di wilayah Jakarta. Karena itu, jika Bursa ikut mengedukasi masyarakat di daerah, hal itu dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan perekonomian mereka agar lebih maju.

"Sebagian uang masyarakat kan hanya disimpan di bank atau di rumah karena mereka belum mengenal 100 persen masalah ini. Dengan adanya bursa, ini bisa mengangkat derajat perekonomian di Provinsi Babel, yang mana pelaku ekonomi di sana banyak sekali," ujarnya.

Selain itu, menurut Hidayat, di Bangka banyak sekali perusahaan, terutama dari sektor perkebunan, seperti lada, yang bisa dikembangkan di pasar modal.

Hidayat melihat hal itu perlu untuk menjaga kestabilan harga agar tidak tergerus adanya lada impor dari Thailand. "Makanya kami di sini meminta lada kami ini diangkat di Bursa supaya stabil terus. Banyak sekali di sana perusahaannya dan besar sekali nilainya, bisa triliunan rupiah. Sekarang lada Thailand yang dikenal. Lada kami anjlok, makanya saya ingin Pulau Bangka dapat digaraplah," ujarnya.

Untuk merealisasi hal ini, Bursa Efek berencana mengedukasi tentang pasar modal dan mendata perusahaan daerah di Bangka yang berpotensi melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek.

"Kami baru saja berbicara bagaimana kalau BEI ke sana dan mulai melakukan pendataan. Investor seharusnya banyak, potensinya ada. Saya kira, ya, kalau digarap atau diedukasi dengan baik, akan banyak investor dari sana yang tertarik," tutur Samsul.

DESTRIANITA K










Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

24 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

30 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya