Realisasi Penerimaan Pajak di Sulawesi Baru Mencapai 69 Persen

Reporter

Kamis, 17 Desember 2015 23:00 WIB

Ilustrasi Kantor Pelayanan Pajak. TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Makassar - Realisasi penerimaan pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Pajak Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara hingga 16 Desember 2015 baru mencapai 69 persen atau senilai Rp 9,3 triliun. Sedangkan target penerimaan pajak selama 2015 sebesar Rp 13,5 triliun. "Target tahun ini terlalu tinggi," kata Kepala Bidang Humas dan Penyuluhan Pajak Kanwil Ditjen Pajak Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, Aris Bamba, saat ditemui di kantornya, Kamis, 17 Desember 2015.


Aris merinci penerimaan pajak Rp 9,3 triliun itu terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai Rp 5,1 triliun, Pajak Penghasilan Rp 3,9 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan Rp 78 miliar. Selebihnya, yakni Rp 128 miliar berupa pajak lainnya.


Menurut Aris, selain karena target penerimaan pajak yang terlalu tinggi, rendahnya penerimaan pajak tahun ini juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang lesu. Dunia usaha di daerah belum bergairah.


Aris mengatakan, tingkat kepatuhan para wajib pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPPT) juga masih rendah. Dari 869 ribu wajib pajak di wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, yang menyampaikan SPPT hanya 52,5 persen.


Wajib pajak di wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, terdiri dari 57 ribu wajib pajak badan, 812 wajib pajak orang pribadi. “Kami telah berupaya optimal menggenjot penerimaan pajak melalui sosialisasi dan penagihan pajak sejak Januari-November 2015,” ujar Aris.


Advertising
Advertising

Dia mengatakan, guna meningkatkan perolehan pajak pada 2016 mendatang, Kanwil Ditjen Pajak Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara akan terus mengoptimalkan sosialisasi kebijakan pajak. Upaya lainnya adalah melakukan pendekatan secara persuasif terhadap para wajib pajak agar mentaati kewajibannya.


Ihwal target penerimaan pajak pada 2016, Aris mengatakan Kanwil Ditjen Pajak Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara belum menetapkannya. "Mengenai target penerimaan pajak tahun depan, kami akan berkoordinasi dengan Dirjen Pajak di Jakarta," ucapnya.


Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan La Tunreng membenarkan kondisi dunia usaha tahun ini belum pulih. Itu sebabnya kalangan pengusaha meminta Kanwil Pajak tidak menggunakan pendekatan represif dalam menagih pajak demi memenuhi target.


La Tunreng mengatakan, kalangan pengusaha pada dasarnya siap kooperatif dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak secara tepat waktu. Namun, pihak perpajakan harus bisa memahami masalah yang sedang dihadapi para pengusaha. “Pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun daerah melambat, yang berpengaruh pada kondisi keuangan kalangan pengusaha.”


INDRA OY



Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

4 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

6 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

10 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

11 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya