DPR Bahas RUU Dana Tabungan Perumahan Rakyat, Ini Manfaatnya  

Reporter

Kamis, 17 Desember 2015 14:41 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai sangat berguna untuk membantu pembiayaan rumah jangka panjang. “Dana Tapera bisa menjadi solusi untuk dua masalah krusial sekaligus, yakni ketersediaan dana jangka panjang dan akses kredit untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap,” ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus dalam Seminar Nasional dalam Mendukung Program Satu Juta Rumah yang diselenggarakan SMF dan Bisnis Indonesia, Kamis, 17 Desember 2015.

Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Tapera Mukhamad Misbakhun juga mengatakan UU Tapera akan menjadi landasan hukum yang kuat untuk menarik dana-dana jangka panjang. UU Tapera tersebut diharapkan dapat disahkan pada Maret 2016. Adapun saat ini Rancangan Undang-Undang Tapera (RUU Tapera) tengah dalam pembahasan Panitia Khusus di parlemen.

"Di sinilah urgensi RUU Tapera untuk memberikan landasan hukum bagi upaya menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang untuk pembiayaan perumahan," tuturnya.

Misbakhun mengimbuhkan, saat ini pembiayaan perumahan cenderung mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah karena ketiadaan efektif dana jangka panjang. Dana jangka panjang dinilai sangat penting dalam pembiayaan perumahan agar tidak terjadi mismatch. Pasalnya, pembiayaan perumahan bersifat jangka panjang, sekitar 15-20 tahun.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah dana pensiun yang diinvestasikan pada sektor perumahan sangat kecil. Investasi dana pensiun lebih banyak mengalir ke deposito dengan porsi 29,6 persen, saham 24,9 persen, dan obligasi korporasi 22,4 persen.

Per September 2015, investasi dana pensiun ke instrumen efek beragun aset (EBA) KPR hanya Rp 202 miliar atau 0,10 persen dari total dana kelolaan sebesar Rp 185,28 triliun. Bahkan investasi dana asuransi pada instrumen EBA hanya Rp 16 miliar dari aset investasi asuransi sebanyak Rp 268,14 triliun. Investasi dana asuransi lebih banyak ditempatkan pada saham dengan porsi 27 persen dan deposito sebanyak 18,23 persen.

BISNIS.COM


Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

14 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

4 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

4 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya