DPR Setujui Anggaran OJK 2016 Rp 3,93 Triliun, Naik 6,1 Persen

Reporter

Kamis, 17 Desember 2015 04:14 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui rencana anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016 mendatang. "Komisi XI menyetujui anggaran OJK sebesar Rp 3,934 triliun, meningkat 6,1 persen dari tahun lalu," kata Ketua Komisi XI Fadel Muhammad di Gedung DPR, Rabu, 16 Desember 2015.

Dewan menyetujui sumber dana OJK pada 2016 sepenuhnya dari dana pungutan OJK pada 2015. Meski demikian, Fadel memberi catatan kepada OJK untuk secepatnya menyusun rencana kerja (road map) dan jadwal kegiatan pengadaan gedung milik OJK, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menuturkan sebelumnya OJK didanai oleh dua sumber, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dana pungutan OJK sesuai peraturan yang berlaku. Serapan dana di tahun 2015 sebanyak 51,27 persen dari pungutan dan 48,73 persen dari APBN.

Menurut Muliaman, pungutan OJK akan mendukung kegiatan operasional secara independen dan profesional. Akan ada proses audit dari setiap pungutan tersebut.

Muliaman memahami bahwa kondisi perekonomian Indonesia memiliki banyak tantangan. “Kami ingin OJK bisa mandiri untuk tahun-tahun selanjutnya.”

Selain menyetujui anggaran OJK, Komisi XI menyetujui remunerasi pegawai Bank Indonesia (BI) yang dipekerjakan di OJK pada 2016, gaji tetap dibayarkan oleh BI. Selain itu, Komisi XI menyetujui OJK mendirikan yayasan kesejahteraan pegawai OJK dan menghimpun dana pensiun OJK sesuai peraturan yang berlaku.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

3 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya