Keputusan Blok Masela Jadi Penentu Investasi Migas Laut Dalam  

Reporter

Kamis, 17 Desember 2015 04:09 WIB

Ilustrasi Kilang Terapung LNG. moskisvet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Migas Indonesia (Indonesia Petroleum Association/IPA) menyatakan persoalan molornya pengembangan Blok Masela menjadi sentimen negatif bagi investasi migas Tanah Air. Keadaan ini diperparah dengan anjloknya harga minyak dunia sejak akhir tahun lalu.

"Saya tidak ingin berkomentar soal proyek secara spesifik karena itu urusan perusahaan masing-masing. Namun yang jelas keputusan Menteri ESDM terkait dengan Blok tersebut membuat investasi migas menjadi tidak positif," ujar Direktur IPA Sammy Hamzah saat dihubungi, Rabu, 16 Desember 2015.

Sammy sebelumnya berujar cadangan migas potensial di Indonesia saat ini terpendam pada area laut dalam di Indonesia bagian timur. Pengembangan proyek area tersebut membutuhkan teknologi ekstra tinggi, selain berbiaya mahal dan amat berisiko.

Sulitnya eksplorasi migas di area tersebut membuat investasi tidak berjalan mulus. Satu-satunya cadangan yang sudah terbukti adalah gas Blok Masela sebesar 10,73 triliun kaki kubik (TCF). Cadangan yang diteliti Lemigas ini sekaligus membuktikan Blok Masela adalah salah satu blok dengan potensi gas alam cair terbesar.

Blok Masela juga diketahui sebagai cadangan migas yang terakhir ditemukan sejak 15 tahun lalu. Kini Indonesia berhadapan dengan krisis sumber daya migas dengan rasio pengembalian cadangan sekitar 0,5.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) memprediksi jika produksi blok tidak segera dilakukan, akan berakibat pada permintaan gas. Sebab, di area terdekat, terdapat pengembangan LNG lain, yakni Lapangan Gorgon, Itchis, dan Prelude di Australia bagian Utara. Karena proyek itu, permintaan LNG dari pasar luar negeri ke Blok Masela terancam sepi sehingga risiko kehilangan pendapatan negara menjadi lebih besar.

"Market-nya akan kalah dengan blok dari Australia itu," ucap Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

Seperti diketahui, dalam revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD), Inpex Masela Ltd selaku pengelola menargetkan produksi gas dimulai pada 2024. Guna pemenuhan itu, persiapan berupa pembuatan kapal FLNG, penyusunan sistem produksi bawah laut, dan aktivitas lainnya harus segera dimulai.

Sampai saat ini, nasib pengembangan Blok Masela masih tertahan verifikasi konsultan internasional, yakni Poten and Partners yang ditunjuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Targetnya, verifikasi rampung pada 23 Desember mendatang.

Isu krusial yang diverifikasi adalah pilihan fasilitas kilang LNG terapung (Floating LNG/FLNG) dan darat. SKK Migas, berdasarkan hasil verifikasinya, menyatakan aspek teknis dan ekonomis FLNG sudah sesuai.

Namun hasil kajian tersebut ditolak Kementerian Koordinator Kemaritiman. Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan kilang di darat (on shore) lebih murah dan menghasilkan efek berganda terhadap perekonomian daerah sekitar.

Inpex berharap verifikasi konsultan independen tepat pada waktunya. Senior Manager Communication and Relation Inpex Usman Slamet mengatakan, jika verifikasi selesai dan rencana pengembangan disetujui, tahap selanjutnya adalah penyusunan Front End Engineering Design(FEED). Inpex menargetkan produksi gas dimulai pada 2024.

"Kami sudah bekerja terlalu lama dan menghabiskan banyak biaya untuk rencana ini," kata Usman saat bertandang ke kantor Tempo, Selasa lalu.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya

27 Desember 2022

Firli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya

Ketua KPK Firli Bahuri mengeluarkan surat keputusan yang isinya menetapkan 27 Desember sebagai Hari Bakti KPK.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya