Ini Dia Peraih Penghargaan Industri Hijau Kemenperin 2015

Reporter

Rabu, 16 Desember 2015 23:02 WIB

Wapres Jusuf Kalla (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin (tengah) menyerahkan penghargaan Industri Hijau 2015 kepada kepada Managing Director Kirana Megatara Group Daniel Tirta Kristiadi (Kiri) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 16 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan penghargaan Industri Hijau 2015 kepada 102 perusahaan nasional. Perusahaan terbaik dengan penilaian tertinggi yang menerima penghargaa itu, antara lain PT Pindad (Persero), produsen alat dan sistem senjata, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Holcim Indonesia untuk produksi semen.

Di industri otomotif ada Astra Daihatusi Motor. Sementara penghargaan untuk agroindustri diraih PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk baja, dan Multimas Nabati Asahan di bidang agrobisnis.

“Penghargaan ini sebagai apresiasi dan insentif pemerintah bagi perusahaan industri, meskipun kita tahu masih banyak industri lain yang sudah menerapkan prinsip industri hijau,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam keterangan pers acara yang diadakan di Istana Wakil Presiden pada Rabu, 16 Desember 2015 tersebut.

Dilaporkan jumlah peserta yang mendaftar tahun 2015 ini sebanyak 112 perusahaan. Terdiri dari industri semen, peleburan baja, tekstil, crumb rubber, makanan & minuman, pulp & kertas, keramik, oleokimia, petrokimia, pupuk, crude palm oil (CPO), crude coconut oil (CCO), pelumas, kosmetika, gula, herbisida dan otomotif.

Ada tiga aspek yang dinilai, pertama aspek input, energi, air, teknologi, SDM, dan lingkungan kerja dengan bobot 70 persen. Yang kedua adalah penurunan emisi CO2 dan pengolahan limbah 20 persen, dan terakhir aspek manajemen perusahaan 10 persen.

Berdasarkan hasil penilaian, penerima penghargaan Industri Hijau tahun 2015 sebanyak 102 perusahaan. Terdiri dari 59 perusahaan dengan level 5 dan 43 perusahaan dengan level 4. Setiap industri yang memenuhi syarat akan menempati klasifikasi dari level 1 (terendah) hingga level 5 (tertinggi). Penghargaan jatuh pada perusahaan yang menempati level 5 dan level 4.

Penghargaan diberikan kepada perusahaan industri yang mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya dalam produksinya. Dengan pola itu, diharapkan mereka mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Dilaksanakan sejak tahun 2010, kepesertaannya penilaian penghargaan ini bersifat partisipatif, sukarela, dan terbuka bagi seluruh pelaku nasional. Pada 2010 – 2015 tercatat 452 perusahaan industri secara sukarela ikut serta.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

4 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

6 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

8 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

8 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

19 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

19 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

19 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

20 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya