Atasi Kesenjangan, BKF: Tak Akan Selesai dalam Setahun  

Reporter

Kamis, 10 Desember 2015 16:18 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Nusa Dua - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menyatakan upaya menekan ketimpangan pendapatan merupakan target jangka menengah pemerintah. Pasalnya, perlu waktu lama menekan ketimpangan angka pendapatan saat ini.

"Ini tidak akan selesai dalam setahun. Harus konsisten," kata Suahasil di tengah acara International Forum on Economics Development and Public Policy, Bali, Kamis, 10 Desember 2015.

Menurut Suahasil, Brasil butuh 10 tahun untuk mengurangi angka gini ratio (tingkat kesenjangan) dari 0,6 ke 0,5. Negara itu mempunyai program sosial Bolsa Familia yang sukses mengubah kehidupan masyarakat miskin. Pemerintah menerapkan transfer uang bersyarat kepada warganya.

Dalam prakteknya, jika suatu keluarga memiliki anak yang sudah masuk usia sekolah, wajib disekolahkan sebelum mendapat bantuan dana. "Kalau ada ibu hamil, uang didapat jika melakukan pemeriksaan ke rumah sakit," ucap Suahasil.

Hal serupa sudah dilakukan pemerintah Indonesia melalui program Keluarga Harapan. Bedanya, pemberian uang tunai tidak diikuti dengan kewajiban.

Suahasil menjelaskan, di tataran akademis, ada perbedaan pandangan dalam kaitan antara meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan ketimpangan pendapatan. Menurut dia, ada situasi bila pertumbuhan ekonomi naik, ketimpangan melebar. Begitu juga sebaliknya.

Pemerintah berupaya mengombinasikan keduanya, yaitu menekan angka gini ratio dan di saat bersamaan mengejar pertumbuhan ekonomi. "Sekarang mau tingkatkan pertumbuhan dengan bangun infrastruktur dan kalau mau mengurangi ketimpangan buat program sosial yang serius," ucap Suahasil.

Bank Dunia sebelumnya memaparkan terjadi kesenjangan yang tinggi di Indonesia dalam 15 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi hanya menguntungkan warga terkaya yang populasinya cuma 20 persen. Sisanya, berada dalam kondisi tertinggal. Tercatat gini ratio di Indonesia pada 2000 sebesar 0,3, sementara pada 2014 melonjak menjadi 0,41. Menurut Suahasil, pergeseran angka itu mencerminkan hasil pembangunan selama 5-10 tahun ke belakang.




ADITYA BUDIMAN







Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya