Ekspor Langsung Melalalui Jalur Pelayaran dari Makassar Dimulai

Reporter

Minggu, 6 Desember 2015 19:19 WIB

Presiden Joko Widodo saat meninjau Pelabuahan Indonesia 4 saat mencanangkan Gerakan Peningkatan Ekspor 3 Kali Lipat dan Sulawesi Berstandar SNI di Pelabuhan Indonesia 4, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Makassar - PT Pelindo IV mulai membuka jalur pelayaran laut untuk kegiatan eskpor dan impor langsung atau direct call dari Makassar ke Hongkong dan Dili. “Selain memangkas biaya, sekaligus mempercepat terwujudnya program pemerintah pusat, yakni tol laut di kawasan timur Indonesia,” kata Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung usai acara peluncuran direct call Makssar-Hongkong di Terminal Peti Kemas Makassar, Sabtu pekan lalu, 5 Desember 2015.


Doso menjelaskan, direct call adalah salah satu langkah mengembalikan kejayaan Kota Makassar sebagai bandar pelabuhan di masa lalu. Selain itu masyarakat Sulawesi Selatan akan dapat menikmati barang yang dibutuhkannya dengan harga murah, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah di Sulawesi Selatan. “pendapatan PT Pelindi IV juga bisa didongkrak 10 persen hingga 15 persen,” ujarnya, sembari menambahkan negara tujuan ekspor akan terus bertambah, terutama setelah proyek Makassar New Port rampung.


General Manager Terminal Petikemas Makassar Pelindo IV Muhammad Basir menjelaskan, khusus untuk ekpor ke Hongkong, pihaknya sudah menadatangani nota kesepahaman dengan perusahaan pelayaran internasional di bawah naungan SITC Countainer Lines Co.Ltd, yang berpusat di Hongkong. Direct call menggunakan kapal berkapasitas 1.000 TEUs (twenty foot equivalent units, satu TEUs setara satu kontainer ukuran 20 feet).


Basir mengatakan, melalui direct call biaya pengiriman yang bisa dipangkas mencapai 15 persen. Dengan eskpor langsung hanya US$ 120 per kontainer. Sebelumnya, karena harus melalui Surabaya dan Jakarta biayanya 140 US$ per kontainer. Dari pengiritan biaya itu harga komiditi ekspor Sulawesi Selatan mampu bersaing di luar negeri.


Basir menjelaskan, sudah ada pengiriman ke Hongkong, yakni rumput laut, kakao, ikan beku dan beberapa komoditi lainya. Diperkirakan lama pelayaran 14 hari. Lebih cepat dari sebelumnya 29 hari. “Tahap berikutnya pengiriman Makassar - Hongkong empat kali sebulan, dan Makassar -Dili tiga kali."


Advertising
Advertising

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyambut direct call yang dilakukan PT Pelindo IV. Diakuinya, cara ekspor semacam itu sudah hampir 10 tahun ingin diwujudkannya. “Sudah lama saya menginginkan ekspor langsung dari Makassar ke negara tujuan,” ucapnya.


Bahkan bukan hanya untuk kepentingan kegiatan eskpor langsung, tapi juga mewujudkan hubungan pelayaran yang lancar di kawasan timur indonesia. “Untuk eskpor, negara tujuan akan terus diperbanyak, seperti Malaysia dan Jepang, karena Sulawesi Selatan memiliki banyak komiditi,” tutur Syahrul.


IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI


Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya