Menneg BUMN akan Pertemukan BPPN dengan Bank-Bank BUMN
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 10:55 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi akan melakukan klarifikasi dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan bank-bank atas perbedaan assets transfer kit (ATK) bank-bank BUMN. “Yang penting dipertemukan dulu untuk memperoleh kepastian angka yang sebenarnya terjadi,” ujarnya kepada pers sebelum menyaksikan Perkenalan Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI) di Jakarta, Rabu (10/4) siang. Ia menambahkan, Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) telah menerima laporan hasil audit dari BPPN. Namun, ia mesti juga perlu mendapatkan laporan dari bank yang bersangkutan. Menurutnya, mana yang benar akan dilihat. Alasannya, masing-masing telah memiliki laporan masing-masing. “Artinya, angka-angka itu perlu dilihat dulu.Namanya audit, siapa yang melakukan kan harus melakukan klarifikasi,”cetusnya. Laks pun mengaku penyelesaian selisih perbedaan itu belum final. Ia sendiri masih perlu melihat apa gambarannya dan menunggu keputusan dari menteri keuangan. Seperti diketahui, Kepala BPPN I Putu Gede Ary Suta di kesempatan lalu mengungkapkan selama 3,5 tahun, BPPN tidak bisa menyentuh ATK bank-bank BUMN untuk diaudit. Akibatnya, ATK bank-bank BUMN mengalami selisih perbedaan audit yang cukup signifikan dengan hasil audit BPPN. Pada bagian lain, ketika ditanya perkembangan penggantian Kepala BPPN, Menneg BUMN tidak bersedia menjawabnya.”Soal calon (kepala) BPPN saya tidak mau berkomentar dulu,”ujarnya pendek.(Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
10 menit lalu
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri
1 jam lalu
60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri
BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.