PLN Dapat Pinjaman ADB Rp 8,22 Triliun Untuk Transmisi

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 01:01 WIB

Gardu induk Perusahaan Listrik Negara (PLN). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengucurkan pinjaman bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk meningkatkan sistem transmisi dan distribusi listrik di Sumatra senila US$600 juta, setara dengan Rp8,22 triliun.

Kepala Unit untuk Administrasi Proyek di Departemen Asia Tenggara ADB Rehan Kausar mengatakan pendanaan untuk penguatan jaringan kelistrikan program Sumatra mencakup pinjaman US$575 juta dari sumber daya modal biasa ADB, dan pinjaman US$25 juta dari dana infrastruktur Asean, dengan ADB sebagai lender of record.

"PLN memiliki program pembangunan jangka panjang untuk memperkuat dan memperluas sistem kelistrikan di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (2 Desember 2015).

Menurutnya, bantuan ADB tersebut akan membantu PLN dalam menyalurkan pasokan listrik yang memadai dan andal ke Sumatra. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendukung upaya menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat industri utama.

Program ini, sambungnya, menggunakan pendekatan pinjaman berbasis hasil. Artinya, dengan mengaitkan pencairan pinjaman pada hasil yang dicapai, bukan pada pengeluaran yang terjadi.

Dia menuturkan, pinjaman tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, serta yang pertama di dunia untuk sektor energi. Pinjaman ini juga merupakan pinjaman langsung pertama ke badan usaha milik negara (BUMN) di Indonesia dengan jaminan dari negara.

Rehan menambahkan, dana yang tersedia akan digunakan untuk membiayai peningkatan jalur transmisi 150 kilovolt yang sudah ada, penambahan gardu induk, serta pemasangan peralatan baru dan pembaruan peralatan, termasuk switchgear.

Pada sisi distribusi, PLN akan menambah dan memperkuat jaringan bertegangan menengah dan rendah, termasuk pemasangan trafo distribusi, sambungan baru, dan boks meter pelanggan. Program juga akan menyediakan peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan bagi PLN.

Dia menilai, berbagai upaya tersebut akan membantu Sumatra mencapai tingkat elektrifikasi 90% pada 2019. Hal ini juga akan mendukung target nasional pemerintah untuk memberikan akses listrik universal pada 2024, dari yang saat ini masih berada di kisaran 84%.

Pinjaman tersebut akan mendukung sebagian investasi PLN untuk peningkatan dan perluasan di Sumatra dari 2015 sampai 2019, yang seluruhnya diperkirakan memerlukan US$10,8 miliar.

Dana ini juga merupakan bagian dari paket jangka menengah dukungan ADB yang lebih besar bagi penguatan jaringan kelistrikan Indonesia, yang diperkirakan akan mencakup bantuan pinjaman bagi kawasan Jawa-Bali dan kawasan timur Indonesia antara 2016 sampai 2019.

Program ini dijadwalkan berlangsung dari Desember 2015 sampai Desember 2019. Pada 2014, keseluruhan bantuan ADB mencapai US$22,9 miliar, termasuk pembiayaan bersama (cofinancing) senilai US$9,2 miliar.


BISNIS.COM

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

13 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

19 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

8 Desember 2023

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

Pemadaman listrik ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dari bencana alam hingga kerusakan peralatan kelistrikan. Simak penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

4 Desember 2023

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

ADB meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar bebas emisi karbon pada 2045.

Baca Selengkapnya

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

7 November 2023

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

Peneliti Ekonomi Lingkungan, Andhyta Firselly Utami, mengatakan ada tantangan terbesar dalam transisi menuju emisi nol karbon.

Baca Selengkapnya

P1 Moto2 Mandalika Sempat Terhenti Akibat Mati Lampu

13 Oktober 2023

P1 Moto2 Mandalika Sempat Terhenti Akibat Mati Lampu

Race director mengibarkan bendera merah di sesi latihan pertama (P1) Moto2 Mandalika akibat mati lampu.

Baca Selengkapnya

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

13 Oktober 2023

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

Bayi yang mengalami anemia defisiensi zat besi (ADB) dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

10 September 2023

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

Otorita IKN Nusantara mengklaim pembangunan IKN memberi peluang merevitalisasi ekosistem yang hilang akibat ekstraksi sumber daya alam masif di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya