MISTERI TERKUAK: Ini Kisah di Balik Jatuhnya AirAsia QZ805

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 1 Desember 2015 20:45 WIB

Puing sayap pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Laut Jawa dievakuasi di Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Singapura pada 28 Desember 2014 ini dinyatakan tewas. ADEK BERRY/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengatakan jatuhnya pesawat AirAsia QZ-8501 yang jatuh pada 28 Desember 2014 bukan dipicu oleh faktor cuaca. Jatuhnya pesawat dengan nomor registrasi PK-AXC itu disebabkan oleh rusaknya sistem kemudi hingga mode terbang manual.

"Dari catatan kotak hitam pesawat, kami tidak melihat adanya indikasi pengaruh cuaca sebagai penyebab kecelakaan ini," kata Investigator Senior KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo, di kantor KNKT, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.

Sebelumnya, laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikia menyebutkan ada awan cumulonimbus di rute penerbangan QZ 8501 Jakarta-Singapura pada 28 Desmeber 2015 lalu. Dugaan awan cumulonimbus sebagai penyebab jatuhnya QZ 8501 juga menguat lantaran sang pilot sempat melapor ke air traffic controller untuk berbelok menghindari awan cumulonimbus.

Menurut Nurcahyo, jatuhnya QZ 8501 terjadi karena rudder travel limiter (RTL) pesawat itu mengalami gangguan sebanyak empat kali selama penerbangan. Pada gangguan keempat, kondisi RTL direset. Setelah RTL direset, fligh augmentation computer (FAC) pesawat 1 dan 2 mati. "Setelah kedua FAC mati, auto-pilot dan auto-thrust tidak aktif," kata Nurcahyo.

Matinya dua FAC itu mengakibatkan mode penerbangan pesawat beralih dari normal law menjadi alternate law. Pada posisi alternate law ini, beberapa proteksi pesawat jadi tidak berfungsi dan pesawat terbang dengan mode manual. "Pengendalian pesawat secara manual selanjutnuya menyebabkan pesawat masuk kondisi upset condition dan stall hingga akhir rekaman FDR."

Upset condition merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengakibatkan hilangnya kontrol saat pesawat terbang. Setelah upset condition itulah hidung pesawat sempat menanjak tajam sebelum akhirnya stall atau hilang keseimbangan dan menghujam ke Laut Jawa di sekitar Pangkalan bun, Kalimantan Tengah.

"Kondisi tersebut sudah di luar kemampuan pilot untuk melakukan recover (pemulihan). Sudut kemiringan tertinggi pesawat mencapai 104 derajat," ujar Nurcahyo. Pesawat sempat mencapai puncak ketinggian terbang mencapai 38 ribu kaki. Pada awalnya, QZ-8501 terbang dengan ketinggian jelajah 32 ribu kaki.

KHAIRUL ANAM


Baca juga:
3 Hal Ini Bikin Ketua DPR Setya Novanto Sulit Ditolong!
Selidiki Setya Novanto, Jaksa Agung: Ada Pemufakatan Jahat

Berita terkait

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

6 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

6 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

10 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

16 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

23 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menyediakan 62 penerbangan tambahan atau sekitar 11.160 kursi pada arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

26 hari lalu

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

Maskapai penerbangan AirAsia memberikan diskon tiket penerbangan langsung ke luar negeri. Harga mulai Rp 389.000.

Baca Selengkapnya

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

27 hari lalu

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

30 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

36 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya