TEMPO Interaktif, Jakarta:Perum Bulog belum melakukan tender impor gula sebesar 55 ribu ton yang menjadi tanggung jawabnya untuk penyangga harga gula dalam negeri. Padahal, izin impor telah dikeluarkan sejak akhir Oktober tahun lalu. Lima importir lain yang ditunjuk juga telah melakukan tender. "Empat importir terdaftar yaitu PT Perkebunan Nusantara(PTPN) IX, PTPN X, PTPN XI dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia(PPI) sudah melakukan kontrak impor, tinggal Perum Bulog saja yang belum,'kata Direktur Perdagangan Luar Negeri Diah Maulida.Menurut Diah, 25 persen dari kuota tahun ini sebesar 300 ribu ton sudah masuk ke Indonesia. "Sisanya paling lambat masuk 31 Maret,"katanya. Perum Bulog dan PPI mendapatkan kuota masing-masing 55 ribu ton. PTPN IX yang mendapat jatah impor 43 ribu ton, PTPN X sebanyak 46 ribu, PTPN XI sebanyak 53,5 ribu ton, dan RNI sebanyak 47,5 ribu ton.Bulog, menurut Diah, seharusnya sudah melaksanakan kontrak impor gula, seperti yang dilakukan importir lain. "Saya tidak tahu alasan mereka belum melakukan kontrak impor,"ujarnya.Kontrak impor gula, berbeda dengan impor beras yang dilakukan Bulog. Untuk mendatangkan gula, perusahaan yang ditunjuk akan melakukan tender untuk menentukan pihak yang akan menyediakan gula. Sementara, impor beras dilakukan antar pemerintah.Sutarto