Pemerintah Kaji Formula Baru Bisnis SPBG  

Reporter

Kamis, 26 November 2015 15:30 WIB

Sopir bajaj mendorong bajaj saat mengantre hingga berjam-jam untuk mengisi bahan bakar gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Perintis, Jakarta Timur, Rabu 12 November 2014. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan sedang menggodok skema bisnis stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang menarik bagi investor. Tujuannya, memperluas pembangunan SPBG selain daerah yang marak saat ini, yakni Jawa Timur dan DKI Jakarta.

"Sebenarnya minat badan usaha membangun SPBG cukup besar. Namun, lantaran marginnya kurang, hanya beberapa saja yang bersedia membangunnya," kata Direktur Jenderal Migas IGN Wiratmadja pada Kamis, 26 November 2015.

Salah satu alternatif yang sedang dikaji adalah menaikkan margin atau internal rate return (IRR). IRR bisnis SPBG saat ini pada angka 8 persen masih terlalu rendah dibanding investasinya sebesar US$ 5 juta.

Salah satu skema menaikkan IRR adalah mengurangi besaran investasi SPBG. Wiratmadja menuturkan alternatif pengurangan paling memungkinkan berada pada aspek pengadaan lahan.

Nantinya, investor swasta diberi kemudahan dengan bekerja sama dengan pemerintah kota atau badan usaha milik daerah untuk membangun SPBG. BUMD diminta menyediakan lahan, sehingga investor hanya perlu mendanai pembangunan fasilitas.

"Seperti yang terjadi di Kota Prabumulih. Pemerintah kotanya bersedia menyediakan lahan, sehingga investor atau badan usaha swasta hanya pembangunannya. Jadi cost-nya akan turun," ucap Wiratmadja.

Kementerian juga memasukkan kenaikan harga gas sebagai opsi skema baru. Namun pilihan tersebut menjadi yang terakhir karena kenaikan harga bisa menjadi disinsentif kebijakan gas di Tanah Air. Saat ini gas masih dihargai Rp 3.100 per liter.

Kementerian ESDM menaksir kebutuhan gas bagi kendaraan sebesar 47,2 MMSCFD. Jumlah ini masih terbilang kecil, yakni 0,49 persen dari total kebutuhan gas domestik sebesar 9.613 MMSCFD pada tahun ini. Namun Wiratmadja percaya diri, jika pembangunan SPBG lancar, konsumsi gas untuk transportasi bakal meningkat.

Pemerintah menargetkan, hingga 2019, 300 SPBU dapat terbangun, termasuk mother refueling unit, mother station, dan daughter station.

ROBBY IRFANY




Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya