Dituntut Naik Level, Pelaku IKM Perlu Bikin Terobosan

Reporter

Rabu, 25 November 2015 23:02 WIB

Pameran Gelar Produk Unggulan Jatim ini bertajuk "Sukseskan Pasar Dalam Negeri, Kuatkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, Wujudkan Kedaulatan Ekonomi Jatim" di Plasa Kementerian Perindustrian, Jakarta, (20/11). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri kecil dan menengah dituntut untuk selalu melakukan terobosan dan inovasi terhadap variasi produknya, salah satunya untuk mendorong industri itu naik kelas ke level di atasnya.


Kepala Bidang Industri Kecil dan Menengah (IKM) ) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Alwy N. Pontoh mengatakan kebanyakan pelaku industri kesulitan ketika memulai usahanya dan naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi.


"Untuk itu perlu kita fasilitasi mereka, baik dari sisi permodalan maupun kelengkapan alatnya," katanya di Manado, Rabu (25 November 2015).


Menurutnya, kebanyakan pelaku industri kecil memang sulit untuk beranjak dari posisinya ke industri skala menengah karena keterbatasan modal dan inovasi.


Kendati demikian, dirinya juga berharap pelaku IKM tidak menggantungkan keberlanjutan usahanya kepada pemerintah.


Advertising
Advertising

Pasalnya, masa depan usaha tersebut lebih banyak bergantung dari pelaku IKM sendiri, melihat sejauh mana mereka aktif dalam melihat peluang usaha dan melakukan terobosan.


"Mereka harus aktif menggali informasi tentang adanya pameran-pameran pembangunan. Tak hanya itu, mereka juga dituntut untuk memanfaatkan koneksi untuk memperluas pangsa pasarnya," tandasnya.


Para pelaku IKM, ucapnya, tidak perlu malu jika tidak bisa memenuhi permintaan konsumen sehingga terkesan memaksakan diri.


Dalam hal ini, dirinya berpendapat mereka seharusnya memanfaatkan jaringan atau koneksi dengan merangkul masyarakat sekitar untuk terlibat dalam usahanya.


"Intinya, kalau ada pesanan banyak dan tidak mampu memenuhinya, bagi-bagilah dengan kawan lainnya," jelasnya


Selain itu, pembekalan ilmu kewirausahaan menurutnya cukup berperan untuk mendongkrak insting bisnis sehingga pelaku IKm mampu melihat peluang usaha.


Hal yang sama juga diungkapkan Ivanry Mattu, Ketua Wirausaha Bank Indonesia (Wubi) Sulut bahwa menanamkan jiwa wirausaha sangat penting dilakukan sejak dini.


"Jika perlu, kurikulum wirausaha mulai diadakan saat sekolah dasar," katanya.


Sekolah kejuruan, ungkapnya, merupakan modal yang kuat untuk menjadi seorang wirausahawan. Tak perlu memiliki modal yang besar, menjadi wirausaha membutuhkan komiten yang kuat dan ilmu yang memadai.


"Jangan cuma asal ikut-ikutan, tapi wirausahawan harus memiliki ilmu di balik bisnis yang digelutinya," ucapnya.


Tak hanya itu, modal wirausahawan yang paling penting, menurutnya adalah percaya diri dengan keputusan yang diambil dan tidak perlu takut dalam memulai usaha.


BISNIS.COM

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

52 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya