Sukuk Ijariah XL Axiata Kelebihan Permintaan  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 25 November 2015 04:04 WIB

Seorang model menunjukkan smartphone Samsung Galaxy Note 3 dengan menggunakan program bundling XL, di Jakarta, Jumat, (27/9). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - PT XL Axiata Tbk mengumumkan kesuksesan penawaran Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2015.

"Kami sangat gembira penawaran Sukuk Ijarah ini menerima minat yang sangat positif dari para investor di pasar perdana, dengan jumlah minat dan alokasi emisi yang hampir merata di setiap tenornya," ujar Chief Financial Officer PT XL Axiata Tbk Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin dalam rilisnya, Selasa, 24 November 2015.

XL sukses menjual Sukuk Ijarah senilai 1,5 triliun dari Rp 5 triliun. Nilai itu merupakan penawaran Sukuk Ijarah korporasi terbesar hingga saat ini. Transaksi tersebut berhasil mengumpulkan order dari investor dengan kelebihan permintaan sebanyak lebih dari 1,5 kali dari total nilai emisi. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh XL untuk mendanai kebutuhan modal kerja perusahaan.

Mohamed Adlan mengatakan, kesuksesan penawaran umum ini menandakan minat yang kuat terhadap XL dan akan memperkuat struktur modal, serta meningkatkan komposisi pendanaan jangka panjang XL.

"Keberhasilan Sukuk ini merupakan wujud keyakinan dan komitmen XL untuk mendukung pemerintah dalam mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia," ujarnya.

Sukuk Ijarah yang ditawarkan terdiri atas Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, Seri C dengan jangka waktu 5 tahun, dan seri D dengan jangka waktu 7 tahun.

Jumlah akhir Sisa Imbalan Ijarah berikut Cicilan Imbalan Ijarah untuk masing-masing seri adalah sebagai berikut; Seri A: Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp 494 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 43,225 miliar per tahun.

Seri B: Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp 258 miliar dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp 26,445 miliar per tahun. Lalu, Seri C: Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp 323 miliar dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp 33,915 miliar per tahun. Dan Seri D: Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp 425 miliar dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp 46,750 miliar per tahun. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan.

Struktur Sukuk Ijarah ini dibuat dengan memperhatikan kaidah syariah ijarah yang telah diadopsi dan digunakan di yurisdiksi lain, terutama di Timur Tengah dan Malaysia. Dokumen transaksi ini pun dibuat dengan memperhatikan standar sukuk ijarah global.

"Penawaran ini turut mendukung program pemerintah dalam mengembangkan sektor keuangan syariah di Indonesia, yang merupakan salah satu penerbit sukuk negara terbesar di dunia," ujar Mohamed Adlan.

Sukuk Ijarah ini telah memperoleh hasil pemeringkatan AAA (Triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Penerbitan Sukuk Ijarah ini telah disukseskan oleh PT CIMB Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Kim Eng Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah.

Masa Penawaran Umum Sukuk Ijarah dimulai pada 25-27 November 2015 dan Penjatahan pada tanggal 30 November 2015. Distribusi/penerbitan Sukuk Ijarah dijadwalkan pada 2 Desember 2015, dan pencatatan Sukuk Ijarah XL di Bursa Efek Indonesia akan dilaksanakan pada 3 Desember 2015.

ARIEF HIDAYAT








Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

33 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya