Ekspor Melambat, Neraca Perdagangan Oktober Masih Surplus  

Reporter

Rabu, 18 November 2015 13:08 WIB

Thomas Lembong. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menginformasikan, di tengah melambatnya ekspor, kinerja neraca perdagangan Oktober 2015 mampu surplus US$ 1 miliar. Surplus tersebut berasal dari perdagangan nonmigas sebesar US$ 1,4 miliar dan defisit perdagangan migas US$ 0,4 miliar, sementara kinerja neraca perdagangan Oktober tetap berpeluang menjaga surplus neraca perdagangan selama 2015.

“Neraca perdagangan tetap mengalami peningkatan surplus di tengah perlambatan kinerja ekspor dan impor Indonesia, sehingga kami harus tetap bekerja keras dan optimistis," ujarnya dalam keterangan rilis di Manila, Filipina, Selasa, 17 November 2015.

Neraca perdagangan kumulatif Januari-Oktober 2015 sebesar US$ 8,2 miliar. Perdagangan migas defisit sebesar US$ 5,4 miliar dan surplus nonmigas sebesar US$ 13,6 miliar. "Mudah-mudahan kondisi ini makin memperkokoh kinerja perdagangan Indonesia ke arah surplus neraca perdagangan sepanjang 2015," ucapnya.

Ia menjelaskan, perdagangan dengan India, Amerika Serikat, Filipina, Belanda, dan Pakistan adalah penyumbang pendapatan terbesar selama Januari-Oktober 2015, yang mencapai US$ 20,7 miliar. "Sementara perdagangan dengan Tiongkok, Thailand, Australia, Brasil, dan Argentina menyebabkan defisit sebesar US$ 18,9 miliar," katanya

Thomas berujar, untuk nilai ekspor Indonesia selama Oktober 2015 mencapai US$ 12,1 miliar, atau turun 4,0 persen dibandingkan September 2015. Penurunan ini merupakan indikasi perekonomian global yang belum pulih total. "Namun, dari sisi volume, ekspor pada bulan Oktober justru meningkat sebesar 4,38 persen dibanding September 2015," tuturnya.

Thomas Lembong merinci, secara kumulatif, nilai ekspor Januari-Oktober 2015 mencapai US$ 127,2 miliar, atau turun 14,0 persen (YOY). Penurunan ekspor selama Januari-Oktober 2015 dipicu pelemahan harga minyak dan komoditas utama, serta penurunan permintaan impor dari mitra dagang. Permintaan impor negara mitra dagang utama antara lain Cina turun 18,8 persen, Jepang turun 20,6 persen, Singapura turun 19,5 persen, dan Thailand turun 11,2 persen.

Adapun, kata Thomas, komoditas ekspor nonmigas Indonesia yang turun pada Januari-Oktober 2015 antara lain timah sebesar -30,8 persen, tembaga sebesar -23,2 persen, nikel -22,6 persen, CPO -11,3 persen, karet dan barang dari karet -17,7 persen, berbagai produk kimia -37,9 persen, ikan dan udang -14,7 persen, kapas -9,3 persen, serta tembakau -4,9 persen.

ABDUL AZIS

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

11 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

13 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

8 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya