Pertanian Terpadu Banten Butuh Dana Rp2 Triliun

Reporter

Kamis, 12 November 2015 23:00 WIB

Ilustrasi pertanian. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Penerapan sistem pertanian terpadu di Provinsi Banten secara keseluruhan diestimasikan butuh Rp2 triliun untuk pelaksanaan tahap awal.


Proyek tersebut bakal digarap PT Bhakti Bumi Mandiri tidak hanya di lahan milik perseroan tetapi juga bekerja sama dengan seluruh pondok pesantren yang kini populasinya sampai 1.200.


Direktur Utama PT Bhakti Bumi Mandiri John Turnip mengatakan penerapan sistem pertanian terpadu di Banten merupakan bentuk implementasi dari skema pertanian modern yang efisien.


“Selama ini kita hanya banyak konsep tetapi tidak dilakukan makanya kita tidak kunjung swasembada. Harus ada konsep yang dijalankan, seperti sistem ini,” ucapnya menjawab Bisnis, Rabu (11 November 2015).


Sistem pertanian modern terpadu diklaim tidak hanya mengandalkan teknologi tetapi menekankan kepada ilmu pengetahuan. Tujuannya untuk memperbanyak dan mempercepat produksi beragam hasil pertanian.


Advertising
Advertising

Sistem pertanian terpadu merupakan gabungan dari sistem pertanian tradisional dengan ilmu pengetahuan modern. Sistem ini menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan dalam satu lahan.


Direktur Operasi PT Bhakti Bumi Mandiri Bambang Rudiansyah mengatakan tahap awal memang baru diterapkan di Banten. Untuk jangka panjang perseroan berencana pula merambah wilayah lain khususnya di luar Pulau Jawa, yakni kawasan timur Indonesia.


Melalui sistem tersebut, imbuh Bambang, pihaknya ingin petani bisa memanfaatkan waktu kosong antarmusim panen untuk memaksimalkan produktivitas lahan pertanian. “Sistem ini terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir,” ujar Bambang.


Hulu yang dimaksud tidak hanya pengadaan lahan tetapi juga permodalan dan suplai benih. Proses integrasi saai ke hilir artinya produk pertanian yang dihasilkan pondok pesantren akan dibeli dan dipasarkan tidak hanya ke dalam negeri tetapi juga ekspor.


Selain membantu memasarkan, untuk meningkatkan pamor produk, Bhakti Bumi Mandiri juga membekali pondok pesantren dengan pengetahuan soal pengemasan. Merek akan diserahkan kepada masing-masing pondok pesantren, perseroanlah yang mengolah dan memasarkan.


BISNIS.COM

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya