Selain Danareksa, Dua Sekuritas Ini Disuspensi BEI  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 11 November 2015 12:16 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan aktivitas perdagangan tiga perusahaan sekuritas anggota Bursa karena terbukti lalai menjalankan prosedur pengendalian internal dalam kegiatan operasional perusahaan.

BEI melakukan suspensi terhadap PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities Tbk, dan PT Millenium Danatama Sekuritas karena menilai ketiganya telah melakukan pelanggaran.

"Hari ini adalah hari yang paling sedih karena saya harus menghukum 'anak saya' yang paling tua dan paling pinter. Dengan terpaksa saya harus lakukan itu dan dua broker-nya yang lebih muda. Dan mereka sudah tandatangani pengakuannya," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu, 11 November 2015.

"Ada beberapa pasal yang ada di Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK yang lalai dijalankan perusahaan sekuritas itu yang dapat merusak citra pasar modal," katanya, serta menambahkan hukuman akan dicabut setelah perusahaan melakukan perbaikan.

Tito mengatakan terhitung mulai sesi I perdagangan tanggal 11 November 2015 ketiga sekuritas itu tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di BEI sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.

"Saya sudah tanda tangan surat putusan suspensi tiga broker itu jam dua pagi tadi. Kami ingin bertindak tegas, siapa pun yang melanggar kami tindak," katanya.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Hamdi Hassyarbaini menambahkan, Bursa akan kembali mengizinkan ketiga perusahaan melakukan aktivitas perdagangan efek setelah mereka memenuhi syarat yang diminta BEI.

Tito mengemukakan ada indikasi gagal bayar transaksi gadai saham (repo) PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) di pasar negosiasi sekitar Rp 300-400 miliar. Saham SIAP juga sudah disuspensi.

Hamdi mengatakan ketiga perusahaan sekuritas yang dikenai sanksi dinilai tidak melakukan manajemen risiko dan proses Know Your Customer (KYC) dengan baik.

"Dari delapan perusahaan sekuritas yang diperiksa, mengerucut menjadi tiga, karena kami melihat mereka dominan dalam pelanggaran transaksi saham SIAP," katanya.

BISNIS

Berita terkait

United E-Motor Sedang Siapkan Motor Listrik Baru Tahun Ini, Model Apa?

3 Februari 2024

United E-Motor Sedang Siapkan Motor Listrik Baru Tahun Ini, Model Apa?

Produsen United Bike dan motor listrik United E-Motor bersiap menghadapi gempuran dalam persaingan bisnis motor listrik Tanah Air.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Transportasi dan Logistik Turun Paling Dalam

1 Februari 2024

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Transportasi dan Logistik Turun Paling Dalam

IHSG ditutup melemah 6,24 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.201,70 pada Kamis sore, 1 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Dibuka Melemah Selasa Pagi, Bagaimana dengan Saham LQ45?

30 Januari 2024

IHSG Dibuka Melemah Selasa Pagi, Bagaimana dengan Saham LQ45?

Senin sore, IHSG ditutup menguat di tengah pelaku pasar wait and see (menantikan) hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC).

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya

BEI Optimistis RNTH Pasar Saham Indonesia Capai Rp 12,25 Triliun

26 Januari 2024

BEI Optimistis RNTH Pasar Saham Indonesia Capai Rp 12,25 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia capai Rp 12,25 triliun.

Baca Selengkapnya

Pekan Ketiga 2024, Nilai Transaksi Harian Saham Capai Rp 10,68 Triliun

21 Januari 2024

Pekan Ketiga 2024, Nilai Transaksi Harian Saham Capai Rp 10,68 Triliun

Bursa Efek Indonesia mengungkapkan data perdagangan pada pekan ketiga 2024. Mayoritas saham ditutup pada zona positif.

Baca Selengkapnya

Biaya Eksplorasi Preliminary Unaudited Antam Capai Rp 278,03 Miliar

16 Januari 2024

Biaya Eksplorasi Preliminary Unaudited Antam Capai Rp 278,03 Miliar

Antam mengumumkan laporan eksplorasi sebagai ketentuan Bursa Efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Analis Memprediksi IHSG Pekan Depan Menguat ke Level 7.450

5 Januari 2024

Analis Memprediksi IHSG Pekan Depan Menguat ke Level 7.450

Secara teknikal IHSG pekan depan masih akan menguat.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

2 Januari 2024

Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pasar Modal Indonesia 2024 Berkinerja Positif, Wapres Ma'ruf Amin Beri Wejangan Berikut

2 Januari 2024

Optimistis Pasar Modal Indonesia 2024 Berkinerja Positif, Wapres Ma'ruf Amin Beri Wejangan Berikut

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Januari 2024.

Baca Selengkapnya