Tambang batubara Tutupan milik Adaro Energy di dekat Banjarmasin, Kalimantan Selatan. REUTERS/Matthew Bigg
TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk berupaya fokus pada efisiensi di kala harga batu bara secara global tertekan. Direktur Sumber Daya Manusia Adaro Energy Julius Aslan mengatakan akan mengoptimalkan efisiensi di segala bidang. "Kami tidak akan kurangi pegawai. Itu jalan paling akhir," kata dia di gedung Bursa Efek Jakarta, Selasa, 10 November 2015.
Sekretaris Perusahaan PT Adaro Mahardika Putranto mengatakan tahun ini perusahaan akan menahan ekspansi dan memilih mengoptimalkan belanja modal untuk pemeliharaan terhadap aset. "Strategi kami adalah menjaga likuiditas dan posisi kas agar kuat. Profit marjin pun ingin kami jaga," kata dia.
Hingga September 2015, pendapatan usaha bersih sebesar US$ 2,11 miliar, turun 16 persen dibanding periode yang sama sebelumnya, US$ 2,5 miliar. Laba bersih pun ikut tergerus dari US$ 224 juta pada September 2014 menjadi US$ 181 juta pada September lalu atau turun 18 persen. Posisi Ebitda operasional pun bernasib sama, yaitu turun 19 persen dari US$ 700 juta di periode September 2014 menjadi US$ 568 juta di September lalu.
Lebih lanjut, Mahardika menyatakan perusahaan sudah melakukan tiga kali revisi rencana produksi sepanjang semester I ini. September tahun lalu Adaro sanggup memproduksi 41,90 juta ton. Namun September 2015 produksi sudah mencapai 39,83 juta ton. "Kami menargetkan bisa produksi 52-54 juta ton tahun ini. Semula target kami di 56 juta ton," ucap dia.
Sepanjang tahun ini, harga batu bara berada di level terendah sejak 2009. Mahardika menambahkan, melemahnya harga batu bara diprediksi masih akan berlanjut hingga tahun depan. Perusahaan, kata dia, sulit memprediksi harga akan berada di posisi berapa.
Direktur Adaro Syah Indra Aman mengatakan pencapaian perusahaan sudah cukup bagus di tengah situasi yang sedang melambat. "Situasinya sulit tapi dari kinerja sudah lumayan," kata dia. Perusahaan berupaya menjaga likuiditas dengan saldo kas sebesar US$ 785 juta untuk mengantisipasi kondisi yang sedang menurun ini. ADITYA BUDIMAN
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
31 Oktober 2023
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana dan Magister, Simak Persyaratannya
14 Oktober 2023
Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana dan Magister, Simak Persyaratannya
PT Adaro Energy Indonesia Tbk membuka lowongan kerja pada program Adaro Power Professional Program 2024. Pendaftar lulusan sarjana (S1) atau magister (S2) dapat mendaftar pada program ini. Program ini dibuka hingga 27 Oktober 2023.
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
13 Oktober 2023
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
29 Mei 2023
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.