IHSG Belum Bisa Bergerak ke Zona Aman, Ini Penyebabnya  

Reporter

Selasa, 10 November 2015 11:20 WIB

Bursa Efek Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini belum bisa bergerak ke zona hijau. Dalam pembukaan Selasa, 10 November 2015, indeks dibuka pada level 4.457 poin, melemah dari penutupan kemarin yang ada di posisi 4.499,50 poin. Indeks terus bergerak menuju zona hijau namun peningkatannya belum signifikan.

Saat ini posisi IHSG berada di 4.490,93 poin melemah 8,57 poin atau 0,1 persen. Analis David Sutyanto mengatakan, melemahnya indeks saham kemarin dipicu oleh data perdagangan Cina yang memburuk. "Koreksi ini karena kekhawatiran pasar atas perkembangan ekonomi Cina," kata analis dari First Asia Capital itu, Selasa, 10 November 2015.

Menurut David, nilai ekspor Cina Oktober lalu turun 6,9 persen (year on year), yaitu mencapai US$ 192,4 miliar. Sementara itu, nilai impor Cina pada Oktober anjlok 18,8 persen (yoy) ke angka US$ 130,8 miliar. "Memburuknya perekonomian Cina akan berimbas negatif bagi perekonomian kawasan Asia, terutama Indonesia, yang memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Cina."

Sebelumnya, lanjut David, pasar saham emerging market tertekan oleh rencana kenaikan tingkat bunga Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve - The Fed) menjelang akhir tahun ini. Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika kemarin melemah 0,6 persen di Rp 13.644, dan data cadangan devisa Indonesia akhir Oktober lalu turun US$ 1 miliar menjadi US$ 100,7 miliar.

Menurut David, ini merupakan level terendah sejak Januari 2014. "Kombinasi faktor eksternal dan internal itu memicu kembali meningkatnya risiko capital outflow yang berakibat tertekannya kembali aset berisiko."

Meningkatnya risiko pasar global ditandai dengan penguatan dolar Amerika serta memburuknya outlook pertumbuhan ekonomi global setelah perekonomian China memburuk, kata David. Kedua hal tersebut akan kembali menekan perdagangan saham hari ini. IHSG diperkirakan akan kembali bergerak di wilayah negatif setelah kemarin gagal bertahan di atas 4.500. "Indeks diperkirakan bergerak dengan kisaran 4.460 hingga 4.540," tutur David.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

21 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

27 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

58 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya