TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berencana meluncurkan satelit pada Juli tahun depan. Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, peluncuran satelit ini untuk meningkatkan kualitas layanan, serta mendukung pengembangan dan inovasi teknologi perbankan di masa depan.

Selama ini, menurut Sunarso, BRI menyewa satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Namun, Sunarso mengatakan, kinerjanya belum memuaskan. "Karena tidak menjangkau ke semua wilayah yang BRI inginkan," kata Sunarso saat berkunjung ke redaksi Tempo, Senin, 9 November 2015

Sunarso menambahkan, peluncuran satelit ini jauh lebih menguntungkan ketimbang menyewa yang biayanya mencapai Rp 500 miliar per tahun. Menurut perhitungan Sunarso, peluncuran satelit ini masa hidupnya sampai 15 tahun. "Misal harganya Rp 3 triliun, tapi dipakai 15 tahun, bisa beres dalam enam tahun," ujarnya.

Sampai saat ini proses manufaktur satelit BRI masih dalam tahap pengujian ruang hampa (thermal vacuum) selama 30 hari yang dilakukan oleh Space System Loral (SSL) di Palo Alto, Amerika Serikat dan Montreal, Kanada. Juga di pusat kontrol yang akan berada di Ragunan, Jakarta dan Tabanan, Bali.

Jadwal peluncurannya akan dilakukan di Launch Site milik Arianespace di Kourou, Guyana Prancis pada pertengahan 2016. Namun, Sunarso yakin peluncuran akan lebih cepat dari jadwal sebab saat ini perakitan sudah hampir selesai. "Rencana Juli 2016, tapi Mei sudah bisa diluncurkan,” kata Sunarso.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

S-VE'>Mereka beralasan, pengambilan data itu mengamankan 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia. "Kami sudah menggunakan cookies lebih dari lima tahun untuk memastikan Facebook aman bagi 1,5 miliar pengguna," sebut Facebook.

BBC | GURUH RIYANTO