Sebuah alat tangkap ikan ramah lingkungan diciptakan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB).Komunika Online.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, sudah seharusnya pemerintah membangun sebanyak-banyaknya industri pengolahan ikan mentah di dalam negeri. "Selama ini kebanyakan ikan diambil mentah-mentah kemudian dibawa dan diekspor ke luar negeri," ujar Rizal Ramli saat ditemui Tempo, di Gedung Menko Maritim, Senin, 9 November 2015.
Rizal Ramli mengatakan, rencana pembangunan industri pengolahan ikan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah bagi sektor perikanan di Indonesia. "Dengan begitu, kami dapat membangun lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat," ujar Rizal.
Untuk rencana pembangunan industri tersebut, Rizal berujar pihak Kementerian akan menggandeng Italia dalam penyediaan infrastrukturnya. Bahkan Rizal Ramli mengaku sudah berbicara dengan delegasi Italia yang saat ini sedang berkunjung ke Indonesia. "Kami sudah ketemu dengan delegasi Italia, tinggal sekarang akan dibahas lebih lanjut mengenai kerja sama pembangunannya," ujar Rizal.
Selain itu, Rizal menuturkan, pembangunan industri pengolahan ikan ini juga nantinya memungkinkan untuk mengelola sisa-sisa ikan yang biasanya dibuang. "Biasanya tulang ikan itu kan dibuang oleh nelayan, tapi dengan adanya industri ini bisa kita buat tepung ikan atau fish mealt," katanya.
Menurut Rizal, selama ini di Indonesia masih banyak yang mengimpor tepung ikan, padahal kata Rizal Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia dengan panjang pantai nomor dua di dunia, "Tidak masuk akal, kok bisa indonesia impor tepung ikan," ujarnya.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
2 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.