Paket Kebijakan Jokowi, PAN: Barang Lama Bungkus Baru  

Reporter

Rabu, 4 November 2015 15:23 WIB

Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyampaikan Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, 15 Oktober 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Azis Subekti mengatakan tidak ada yang baru dari paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah untuk merespons perlambatan ekonomi. Menurut dia, paket deregulasi Jokowi merupakan kebijakan lama yang dibungkus baru. "Kesan pencitraan masih tetap kuat. Apalagi paket kebijakan ekonomi yang ada itu miskin implementasi dan eksekusi di lapangannya menemui banyak kendala," katanya dalam siaran pers pada Rabu, 4 November 2015.

Seperti diketahui, pemerintah Presiden Joko Widodo telah lima kali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi. Awalnya, lima paket kebijakan tersebut diyakini pemerintah dapat mempercepat laju mesin ekonomi Indonesia yang sedang lesu dan menurunkan daya beli masyarakat. Namun, menurut Azis, kebijakan tersebut menjadi susah diimplementasikan karena ada kesan buru-buru dan sering bertubrukan dengan payung hukum.

Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I, misalnya, yang memfokuskan daya saing industri dengan melakukan deregulasi, debirokratisasi, penegakan hukum, dan adanya kepastian usaha. Menurut Azis, hal itu tidak bisa diharapkan mampu menstimulasi akselerasi laju mesin ekonomi, apalagi bila pencapaiannya dalam jangka pendek.

"Kami bisa mengerti bahwa pemerintah inginnya semua serba cepat. Itulah yang justru menjadi masalah,” kata Azis. Menurut dia, eksekusi paket kebijakan masih banyak. Implementasi kebijakan sulit dilakukan bila nanti terkait dengan pengendalian dan pengawasan di lapangan, apalagi kalau sudah menyangkut masalah hukum. Hal itu perlu dipikirkan jalan keluarnya, dengan payung hukum yang jelas.

Azis menambahkan, agar paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah bisa dicapai, perlu adanya pembenahan mindset dan budaya kerja birokrasi yang sudah bertahun-tahun bermain aman dan seakan tak mau pusing atas kebijakan yang belum jelas payung hukumnya atau setidaknya ada sandaran hukumnya.

Berkali-kali mereka menjadi korban akibat percepatan program pemerintah yang tidak normal. Pada awal eksekusi pelaksanaannya, mereka dijamin atasannya akan ada back up bila terjadi sesuatu yang terkait dengan masalah hukum. “Nyatanya, ketika terjadi masalah, tetap saja dikorbankan. Banyak kejadian para Satker mundur dari jabatannya atau menolak melelang pekerjaan," ujarnya.

DESTRIANITA K.

Berita terkait

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

5 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

17 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

17 Juni 2023

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

3 Juni 2023

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

Megawati menyinggung sosok cawapres yang banyak disodorkan kepada dirinya, termasuk Ganjar sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

3 Juni 2023

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

PAN belum menjatuhkan pilihan terhadap Ganjar sebagai capres 2024. PAN masih punya opsi lain, yakni Prabowo dan Airlangga.

Baca Selengkapnya