Kabut Asap Mereda, Arus Barang Lewat Udara Menggeliat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 3 November 2015 23:00 WIB

TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Pengiriman barang melalui udara ke daerah yang terpapar kabut asap mulai menggeliat seiring dengan berkurangnya dampak kabut terhadap aktivitas penerbangan.


Pergerakan peningkatan volume kargo tersebut dilaporkan terjadi di Jambi, Sumatra Tengah, yang selama tiga bulan terakhir arus volume kargo selalu kosong.


Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Budi Paryanto mengatakan pergerakan kargo pengiriman ke Jambi mendekati 30%, walaupun volume itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan kondisi normal.


Sebelumnnya, Asperindo mendeteksi kerugian yang dialami industri jasa kurir secara mencapai Rp80 miliar per bulan di Pekanbaru, Riau.


"Peningkatan volume belum. Tapi untuk pengiriman, khususnya ke daerah berasap sudah mulai lancar, tapi konsumen tidak seketika meningkatkan pengirimannya, ucapnya, Senin (2 November 2015).


Advertising
Advertising

Pergerakan arus barang ke Jambi lebih didominasi oleh kiriman barang yang peka waktu seperti makanan dan layanan waktu pengiriman dalam semalam. Sementara itu, barang yang tidak peka waktu seperi dokumen mengalami penurunan.


Dia memperhitungkan kerugian yang dialami industri kurir di Jambi selama tiga bulan mencapai mencapai 50%. Nilai itu diperoleh dari potensi barang yang bisa diterbangkan ke Jambi berdasarkan jumlah penerbangan dengan asumsi volume kargo sebanyak 2 ton/flight sehingga total kerugian Rp45 miliarRp50 miliar.


Beberapa daerah di Sumatra, terangnya, tidak terdampak kabut asap sehingga pengiriman masih bisa dilakukan seperti Bengkulu dan Medan. Walau begitu, Medan sempat terpengaruh akibat beberapa penerbangan yang dibatalkan sehingga memangkas volume barang sebanyak 10%.


Apabila serangan kabut asap mencapai Medan, dia memperkirakan potensi kerugian bisa mencapai Rp150 miliar per bulan karena jumlah penerbangan kesana lebih banyak dibandingkan ke Pekanbaru.


Untuk tetap melayani pengiriman, dia menjelaskan perusahaan jasa kurir memilih mengandalkan jalur darat sehingga menambah beban ongkos yang harus dikeluarkan.


"Kiriman via darat dulu ke Palembang, jadi terbang dari Palembang dengan begitu ongkosnya naik," katanya.


Sebelumnya, Budi menyatakan penggunaan trucking merupakan solusi yang bersifat mendesak karena beberapa kiriman tertentu harus mengejar waktu seperti makanan. Untuk mencapai Medan misalnya, truk mampu membawa kargo selama lima hari dari Jakarta dengan kondisi normal.



BISNIS

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya