Setahun Jokowi-JK, Fitra:7 Nilai Merah di Bidang Anggaran

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 23:02 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) menjawab pertanyaan dari wartawan cilik di Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober 2015. Wawancara khusus dengan Presiden Jokowi tersebut akan dirangkum menjadi buku dan disebarkan untuk para pelajar se-Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -


Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) berpendapat, dalam setahun usia pemerintahan Jokowi-JK belum mencerminkan politik anggaran yang berpihak pada rakyat. Menurut Fitra sampai saat ini nawacita poin ke dua, tentang membuat pemerintahan yang bersih dan komitmen Tri Sakti ekonomi hanya sekedar janji kampanye.


Dalam temuannya Fitra memberikan tujuh catatan kepada pemerintah. Pertama, politik anggaran APBNP 2015 dan RAPBN 2016 masih dikelola untuk kepentingan elit, dan dana infrastruktur yang ada tidak berorientasi pada infrastruktur kerakyatan. "Anggaran untuk belanja publik atau sosial juga rendah seperti kesehatan yang belum mencapai amanat konstituti 5 persen dari APBN," kata Apung Widadi manajer advokasi Fitra lewat keterangan resminya Selasa, 20 Oktober 2015.


Kedua, penyerapan anggaran yang rendah. menurut Apung hal ini berakibat pada kesejahteraan rakyat dengan terhambatnya belanja publik. "Belanja pemerintah hanya mencapai 47 persen per September 2015 dari total 1.318 Triliun," kata Apung. Ia menambahkan tidak seimbang antara belanja birokrasi yang mencapai 65 persen dari Rp 293 trilun, dengan belanja sosial yang hanya 54 persen dari Rp 107 triliun.


Ketiga, meningkatnya defisit anggaran. Menurut Apung ini akibat dari target penerimaan pajak yang rendah hanya mencapai 49,2 persen dari Rp 1.761 triliun. Akibatnya ada peningkatan pembiayaan luar negeri sekitar Rp 800 triliun. Ia menambahkan utang pemerintah mencapai Rp 4000 triliun atau dua kali lipat dari APBN namun sebagian besar untuk pembiayaan proyek bisnis konglomerat. "Dampak hutang ini tidak akan lunas hingga 100 tahun Indonesia merdeka dengan nilai jatuh tempo sebesar 191 triliun pada 2054," katanya.


Keempat, kerugian negara yang naik dari Rp 1,4 triliun di 2014 menjadi Rp 2,2 triliun. Berdasarkan hasil audit BPK menurut Fitra, Kementerian Keuangan mendapat raport merah dengan sumbangan kerugian negara Rp 111,5 miliar, dengan potensi kerugian negara Rp 248 miliar dan kekurangan penerimaan negara sebesar Rp 3,7 triliun.


Kelima, Fitra menilai pengelolaan BUMN untuk kepentingan menjual negara ke asing, dan sapi perah politik. Apung menjelaskan hutang bank BUMN Mandiri, BNI, BRI, BTPN senilai Rp. 40 T dengan Komitmen 500 T. Apung menambahkan Rini Soemarno dalam kurun 7 bulan telah mengalokasikan Rp 107 T untuk PMN BUMN yang tidak transparan dan akuntabel dalam APBNP 2015 dan RAPBN 2016.


Keenam, Fitra menganggap RUU Pengampunan Pajak merupakan bentuk penghianatan terhadap warga negara pembayar pajak dan bentuk kekalahan negara pada koruptor.


Ketujuh, sikap tunduk Presiden Joko Widodo terhadap negosiasi Freeport. Menurutnya ini bertentangan dengan semangat Tri Sakti Soekarno, Nawacita serta UUD 1945 pasal 33 tentang pengelolaan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat.


FAIZ IBNU SANI


Berita terkait

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

1 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

2 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

2 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

2 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

18 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya