Setahun Jokowi, Menteri Pertanian Bangga Tak Impor Beras

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 19:44 WIB

Presiden Joko Widodo berjalan di pematang sawah dengan ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Subang - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman mengklaim satu tahun kinerja pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo, kementerian yang dipimpinnya sukses tak mengimpor beras. "Sejak Oktober 2014 hingga 2015, belum ada impor beras," katanya, di Desa Gardu Mukti, Subang, Jawa Barat, Selasa, 20 Oktober 2015.

Amran menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan impor komoditas pangan terutama beras. "Kami justru sedang berupaya keras agar bisa melakukan ekspor," kata Amran menjelaskan.

Pemerintahan Presiden Jokowi berupaya agar Indonesia mandiri di bidang pangan. Meski kemarau panjang melanda Indonesia, Amran tetap optimistis Indonesia mampu menyediakan cadangan beras yang melimpah, bahkan bisa mengekspornya.

Ia membandingkan, pada pertengahan 1997, Indonesia mengimpor beras sampai 7,5 juta ton. Namun setahun kemudian, Indonesia tak mengimpor beras. "Tetapi, jika tidak ada keberhasilan dalam bidang pengelolaan pangan, pada tahun ini, dimungkinkan terjadi impor 8-9 juta ton," katanya.

Topik Pilihan: Setahun Jokowi-JK

Amran mengungkapkan produksi GKG 2004 mencapai 54,1 juta ton dan meningkat menjadi 75,6 juta ton pada periode 2015. Peningkatan produksi GKG tersebut terjadi secara signifikan berkat adanya peningkatan luas tanam, yang pada 2014 hanya sekitar 11,9 juta hektare, kemudian meningkat menjadi 14,3 juta hektar pada periode 2015. Kecuali itu, modernisasi pertanian juga menjadi penentu keberhasilan tersebut.

Meski belum bisa mengekspor beras, Indonesia sekarang sudah mampu mengekspor komoditas jagung 400 ribu ton dan cabai sebanyak 1,5 juta ton. "Padahal, sebelumnya Indonesia selalu mengimpor dua komoditas tersebut," kata Amran.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis Indonesia mampu mengekspor beras. "Saya optimistis tahun depan kita sudah bisa ekspor beras," ujarnya. Dioperasikannya waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat akan mampu meningkatkan lahan tadah hujan menjadi lahan pertanian teknis hingga 90 ribu hektare.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 jam lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

22 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

5 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

6 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

7 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

7 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

8 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

12 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

28 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

28 hari lalu

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.

Baca Selengkapnya