Ingin Sukses? Belajar dari Kisah Dua Anak Muda Ini  

Reporter

Sabtu, 10 Oktober 2015 18:00 WIB

Komedian Arie Kriting. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Satriaddin Maharinga Djongki atau Arie Kriting harus memelototi video stand up comedy selama dua bulan untuk mempelajari teknik dan trik gaya melawak tunggal itu. Butuh dua bulan lagi bagi Arie Kriting untuk bikin materi komedi.

"Tapi komedi yang saya bawakan sering tidak lucu," ujarnya. "Yang penting, ketika gagal jangan berhenti." ujar finalis ke tiga ajang Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV season 3 itu.

Arie Kriting mengisahkan perjalanannya menjadi komika itu dalam dialog roadshow Tokopedia "Ciptakan Peluangmu," di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2015.

Arie Kriting menuturkan bila ingin sukses harus bersusah payah terlebih dahulu. "Struggle itu penting. Kesulitan hidup saat ini, tabungan kesuksesan masa depan," ujarnya disambut riuh tepuk tangan pengunjung dialog.

Bila ingin sukses, orang harus jeli melihat peluang. "Isi kekosongan di pasar," ujar aktor film Comic 8 ini. "Saya melihat di dunia hiburan, karakter orang Indonesia Timur banyak untuk jadi antagonis, belum ada yang jadi komika."

Arie Kriting bercerita dia kepincut stand up comedy saat melihat Raditya Dika meledek boyband Smash. Arie Kriting mengakui, pada masa itu dirinya sering bergaya seperti anak hip-hop, namun dengan maraknya group boyband, dia dianggap fans berat Smash.

"Jadi saya nonton stand up, karena mau lihat Smash jadi ejekan," ucapnya dengan logat timur yang khas. "Tapi saya berterima kasih, saya jadi suka stand up."

Bila Arie Kriting sering tidak lucu di awal karir sebagai komika, lain lagi pengalaman Alitt Susanto si penulis buku dan blogger yang biasa dikenal dengan akun twitter @shitlicious. Blog Alitt, yang telah ditulis sejak 2006, tidak ada yang membaca. Lalu ia berinisiatif agar orang mau membaca dengan menyebar link di toilet-toilet kampus. "Gue tulis pake tipe-x, gue tambahin ini lucu loh," katanya.

Alitt Susanto juga mengalami masa-masa berat sama seperti Arie. Termasuk saat ingin menerbitkan buku, 12 penerbit menolaknya. "Sekalinya ada yang menerbitkan, Alhamdulillah gak laku," kata dia sambil tertawa.

Pemilik situs nyunyu.com ini mengatakan bila ingin sukses perlu kerja keras. "Kalau lu udah kerja keras, tapi belum sukses, tandanya masih kurang keras," ucapnya diiringi tepuk tangan hadirin.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

8 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

20 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

21 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

26 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

26 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

26 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

26 hari lalu

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menyatakan proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah rampung per 27 Maret 2024. Kini fitur belanja tersebut resmi berganti nama Shop Tokopedia.

Baca Selengkapnya