Kementerian Keuangan Revisi PMK Obligasi Daerah

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 21:57 WIB

Refleksi karyawan memantau pergerakan pasar uang dan obligasi di Global Market Permata Bank, Jakarta, Selasa (10/1). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, baru merampungkan revisi Peraturan Menteri Keuangan tentang penerbitan obligasi daerah. “Ini baru keluar PMK baru merevisi PMK kemarin tentang tata cara penerbitan obligasi daerah,” kata dia di Bandung, Selasa, 6 September 2015.

Aturan baru yang dimaksudnya adalah PMK Nomor 180/PMK.07/2015 tanggal 25 September 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.07/2012 tentang Tata Cara Penerbitan Dan Pertanggungjawaban Obligasi Daerah. “Hanya penajaman saja,”kata Mardiasmo.

Menurut Mardiasmo, substansi revisi tersebut mengatur lagi lebih rinci soal sejumlah persyaratan penerbitan obligasi daerah. “Jangan sampai keluar obligasi daerah, misalnya tidak berhasil atau default. Oleh karena itu persyaratannya lebih rigid,” kata dia.

Dia mencontohkan, salah satu persyaratan yang ditambahkan adalah kewajiban pemerintah daerah untuk membentuk unit khusus yang bertugas mengelola obligasi daerah tersebut. “Misalnya unit pengelola obligasi daerahnya, dia harus punya komponen-komponennya. Ktia menginginkan ada ‘governance’ tapi juga konservatif,” kata Mardiasmo.

Dalam dokumen PMK hasil revisi tersebut terdapat pemangkasan sejumlah persyaratan. PMK hasil revisi itu misalnya, mencoret kewajiban membuat laporan penilaian studi kelayakan oleh penilai yang terdafatar di otoritas di bidang pasar modal.

Mardiasmo mengatakan, substansi revisi itu sudah disampaikan pada daerah yang sudah berniat menerbitkan obligasi daerah. Dia mencontohkan, substansi revisi itu sudah dibicarakan misalnya dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, salah satu daerah yang berniat menerbitkan obligasi daerah. “(Isi) PMK itu sudah disampaikan pada mereka, ini formalitasnya saja,” kata dia.

Menurut Mardiasmo, pemerintah Jawa Barat tinggal menyerahkan izin DPRD untuk penerbitan obligasi daerah. “Itu kalau sudah keluar, pemerintah akan mengeluarkan izin untuk obligasi daerah, Jawa Barat pertama kali untuk dia sampai ke OJK, biar bola nanti di tangan OJK bukan di Kementerian Keuangan lagi,” kata dia.

Sebelumnya Mardiasmo sempat menggelar rapat khusus bersama OJK serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membahas penerbitan obligasi daerah pada Agustus 2015. Aher mengatakan, obligasi daerah ini merupakan barang baru bagi daerah. “Sebagai barang baru cukup sulit karena kalau sampai salah nanti ada maslaah di kelak kemudian hari, bahaya. Karena prinsip kehati-hatian itu kenapa agak lambat,” kata dia, Jumat, 7 Agustus 2015.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, kemungkinan pemerintah Jawa Barat akan menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp 4 triliun. “Suku bunganya tergantung rating saat diterbitkan nanti, gak mungkin sekarang ditentukan,” kata dia.

Menurut Aher, tahun ini juga akan mengajukan Perda untuk penerbitan obligasi daerah pada DPRD, sekaligus meminta persetujuannya. Sejumlah anggaran akan diusulkan dalam rancangan APBD 2016 untuk penerbitkan obligasi tersebut. “Perysaratan administrasi terkait Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan OJK akan segera dilengkapi. Dana ini nantinya kalau berhasil kita terbitkan akan digunakan membangun infrastruktur,” kata dia. Bandara Kertajati salah satu proyek yang akan dibiayai dari hasil penjualan obligasi tersebut.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

5 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

6 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

25 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

33 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

37 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya