Pengunjung melihat replika kereta api kecepatan tinggi yang dipamerkan oleh Perusahaan China Railway Corporation di Jakarta, 13 Agustus 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dimenangkan oleh Cina. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan Jepang sudah maklum dengan keputusan ini.
"Pemerintah Jepang dapat memahami karena tidak ada jaminan dari pemerintah," kata Rini di area Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 6 Oktober 2015.
Rini menjelaskan bahwa sejak awal pemerintah tidak bisa melakukan proyek ini karena tidak ada anggaran dan tidak mau memberikan jaminan. "Karena proposal Jepang mengharuskan adanya jaminan pemerintah, otomatis Jepang tidak bisa diterima," ujar Rini. (Lihat videoCina Klaim Kereta Cepat Buatannya Minim Risiko, Perjalanan Proyek Kereta Ringan)
Ia mengungkapkan, perekonomian jalur Jakarta-Bandung yang dipakai untuk kereta cepat perlu ditingkatkan. Terutama untuk tol lama yang juga akan menjadi jalur kereta cepat. Sehingga, kata Rini, pemerintah menyuruh agar skema yang digunakan untuk membangun kereta cepat adalah bussines to bussines.
"Karena ini b to b jadi konsorsium yang kami tunjuk untuk meneruskan proyek ya kami suruh untuk bernegosiasi dengan Cina," ucap Rini.
Sebelumnya, pemerintah Jepang menyayangkan keputusan pemerintah Indonesia karena lebih memilih Cina untuk pembangunan proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
12 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.