Tim Ekonomi Tetap Hadapi Tekanan Utang

Reporter

Editor

Kamis, 8 Desember 2005 13:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan tim ekonomi baru di bawah Boediono akan tetap menghadapi tekanan berat, terutama masalah utang. Tahun depan cicilan pokoknya saja Rp 60 triliun ditambah bunga Rp 80 triliun, sehingga totalnya Rp 140 triliun atau sama dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM).Menurut Faisal, solusinya pemerintah harus menaikkan tax ratio (penerimaan pajak) saat ini yaitu 13,2 persen dari PDB. Masalahnya, tahun depan hanya akan naik 13,4 persen. "Kalau cuma naik 0,2 persen bagaimana mungkin mencapai ratio pajak 19 persen pada 2009," ujarnya.Faisal mengatakan utang luar negeri harus dinegosiasi ulang, seperti debt swap untuk program pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. Tim negosisasi utang harus diperkuat, dan aspek terpenting sekarang adalah diplomasi.Dia mengusulkan pemerintah melakukan penyegaran di Direktorat Jenderal Pajak dengan mengganti Hadi Purnomo. "Bayangkan sudah empat tahun lebih, jadi harus diganti," katanya. "Jangan takut kalau Hadi diganti pajak bakal kolaps, karena saat ini 85 persen berupa pajak with holding tax (pajak yang sudah dipotong langsung). Dengan aparat tidur pun pajak pasti diterima."Tantangan lain yang cukup berat, Faisal menambahkan, tingkat suku bunga dunia yang naik 3,8 persen menjadi 5 persen sehingga Indonesia tahun depan akan menghadapi akibat tingginya suku bunga internasional. Bank Indonesia juga saat ini sedang mencoba menekan inflasi karena kenaikkan BBM, sehingga Menteri Koordinator Perekonomian dan Bank Indonesia harus lebih meningkatkan koordinasi.Agus Supriyanto

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

13 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

14 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

57 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya