Perkiraan Minyak Mentah Indonesia 50 Dolar AS per Barel

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 17 September 2015 22:05 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan harga perkiraan minyak mentah Indonesia sebesar 50 dolar AS per barel dalam rapat kerja antara Komisi VII DPR RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Angka perkiraan harga minyak mentah Indonesia 50 dolar AS per barel," kata Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika dalam rapat kerja bersama Kementerian (ESDM) terkait asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.

Dalam rapat kerja itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pihaknya mengusulkan angka perkiraan harga minyak mentah Indonesia sebesar 50-55 dolar AS per barel.

Semua anggota fraksi di Komisi VII DPR RI menyuarakan perkiraan harga minyak mentah sebesar 50 dolar AS, seperti dari Partai PDI Perjuangan, Gerakan Indonesia Raya, Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera.

Kemudian, Partai Amanat Nasional, Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Hati Nurani Rakyat.

Menteri ESDM Sudirman mengatakan berdasarkan kajian Kementerian Keuangan perubahan satu dolar akan mengakibatkan berkurangnya Rp1 triliun penerimaan negara.

"Kalau 10 dolar akan mengurangi Rp30 triliun penerimaan negara," ujarnya.

Ia menyampaikan lebih baik untuk menempuh angka realistis sehingga akan ada penyesuaian di anggaran belanja negara.

"Kami mengusulkan angka 50 dolar AS per barel itu sebagai angka yang lebih realistis menurut pandangan sekarang," tuturnya.

Ia juga menyampaikan faktor-faktor fundamental yang akan mempengaruhi perkembangan harga minyak tahun 2016, yakni pertumbuhan perekonomian global masih akan mengalami perlambatan terutama di negara konsumen minyak mentah utama yaitu Amerika dan Tiongkok.

Faktor lainnya adalah pasar minyak dunia akan mengalami kelebihan pasokan akibat masih terus meningkatnya shell oil Amerika Serikat dan peningkatan pasokan minyak mentah Iran.

Kemudian, pertumbuhan permintaan akan terjadi di negara-negara berkembang ("emerging countries") sedangkan di negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) akan relatif sama dibandingkan dengan 2015.

Faktor berikutnya adalah masih akan tingginya tingkat peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok pada saat harga minyak turun seperti saat ini.

ANTARA

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya