Suasana pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau Terminal NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 2 Agustus 2014. Pengerjaan NewPriok tahap I Container Terminal 1 telah 60 persen dengan 6.860 psc piling telah terpasang dari total 9.815 pcs. (panjang dermaga 400 m). ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Pelindo II (Persero) menganggap Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tak paham soal iklan perseroan di dua media cetak nasional. Perusahaan mengklarifikasi, iklan tersebut merupakan pengeluaran reguler dan bukan untuk pencitraan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino.
"Kami rutin memasang iklan. Bukan kali ini saja. Tiap triwulan," ujar Direktur Keuangan Pelindo II Orias Petrus Moedak kepada Tempo, Selasa, 15 September 2015.
Orias menjelaskan, iklan seharga miliaran rupiah itu tidak untuk menutupi kinerja Pelindo II atau pencitraan perusahaan. Justru iklan itu dianggap membuka kinerja perusahaan kepada publik. Materi iklan terkait dengan proyek pembangunan Pelabuhan New Priok 1 atau Kalibaru.
"Dia (Rizal Ramli) itu tidak tahu bahwa dia tidak tahu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Rizal mengkritik Pelindo II agar tidak semena-mena. Rizal menilai iklan Pelindo II di harian Kompas senilai Rp 4 miliar dan ke Bisnis Indonesia sebesar Rp 8 miliar hanya cara Lino yang tak bisa mendebat dirinya. Dewan Perwakilan Rakyat diminta mempertanyakan sumber duit iklan miliaran rupiah itu. "Memang uang BUMN itu uang nenek moyangnya?" katanya.