Impor Jadi Penyebab Pelemahan Rupiah terhadap Dolar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 15 September 2015 14:57 WIB

Sepatu wanita hasil produksi industri rumahan di daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengakui besarnya volume impor yang dilakukan Indonesia menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi di dalam negeri.

Ari Dwipayana, anggota Tim Komunikasi Presiden, mengatakan Presiden Joko Widodo menekankan bahwa impor Indonesia tidak hanya dilakukan untuk barang elektronik. Saat ini, Indonesia juga masih kebanjiran produk sayur dan buah dari luar negeri.

“Presiden menyebut barang-barang impor itu tidak melulu barang elektronik, tapi juga tidak sedikit sayuran yang masih perlu diimpor, seperti jagung, bawang merah, gula, dan garam,” katanya, Selasa, 15 September 2015.

Ari menuturkan pemerintah saat ini berupaya mengembangkan ekonomi yang berbasiskan produksi. Dengan cara tersebut diharapkan Indonesia dapat mengurangi impor produk-produk tertentu karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

Menurut dia, Presiden juga telah memerintahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi beras, kedelai, dan jagung dalam tiga tahun.

Selain itu, Presiden memerintahkan peningkatan produksi gula dalam lima tahun serta menyiapkan peningkatan produksi daging di dalam negeri. “Presiden menekankan yang kami kejar saat ini adalah substitusi dari barang impor,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ari juga menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini masih lebih baik dibanding pelemahan nilai tukar mata uang beberapa negara.

“Dolar Amerika Serikat saat ini memang berada level 14 ribu, tapi Presiden mengingatkan saat ini masih lebih baik, karena pada 1998 dolar Amerika Serikat melonjak dari 1.800 menjadi 15 ribu,” ucapnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

11 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya