Pemerintah Kaji Peluang Gandeng Swasta dalam Proyek Kereta Ringan  

Reporter

Rabu, 9 September 2015 13:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sedang mengkaji peluang yang lebih banyak melibatkan swasta dalam pengembangan transportasi massal berbasis rel. Proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi yang digarap PT Adhi Karya (Persero) akan menjadi percontohan rencana itu.

"Kita lihat dulu hasilnya ini. Kalau oke, bisa dikembangkan di tempat lain," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Sugiyadi Waluyo setelah mengikuti groundbreaking LRT Jabodebek di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu, 9 September 2015.

Peluang keterlibatan swasta itu disebut ada dalam rencana proyek LRT Palembang. Sedangkan untuk proyek LRT di kota lain atau kereta jarak jauh luar Jawa belum dikaji.

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan perseroan juga tertarik menggarap proyek LRT di kota-kota lainnya, seperti Palembang, Bandung, dan Surabaya. Saat ini perseroan sedang menyiapkan rencana proyek kereta perkotaan itu. "Kami tertarik sekali. Tapi semua tergantung penugasan dan lelang," ujarnya.

Apalagi, kata Kiswodarmawan, skema bisnis LRT, seperti Jabodebek, cukup meringankan BUMN. Dalam proyek LRT Jabodebek, Adhi Karya tak berinvestasi pada prasarana, melainkan hanya sebagai penyedia pre-financing.

Menurut Kiswodarmawan, nantinya, prasarana itu akan dibeli pemerintah. Adhi hanya akan berinvestasi pada sarana alias operator kereta ringan. "Jadi harga tiketnya nanti mungkin saja bisa lebih rendah daripada APTB."

Adhi Karya, kata Kiswodarmawan, juga akan berinvestasi dalam pengembangan properti. Rencananya, Adhi akan menggandeng sejumlah BUMN yang punya lahan di sekitar stasiun LRT untuk mengembangkan transit oriented development (TOD) sebanyak 14 buah di jalur LRT Jabodebek.

"Penumpang bisa ngopi-ngopi di situ. Itu komersial. Tapi belum kami hitung rinci," tuturnya.

Pembangunan juga dijamin bisa lebih cepat karena LRT Jabodebek hanya memanfaatkan ruang median atau pinggir jalan tol dan non-tol milik pemerintah. Skema itu membuat Adhi karya tak perlu membebaskan lahan.

Saat ini, sejumlah daerah sedang menyiapkan rencana pembangunan transportasi berbasis rel. DKI Jakarta sudah mendapat penugasan dari pemerintah untuk menggarap LRT di dalam kota.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sedang menunggu keluarnya peraturan presiden untuk memulai proyek yang sama. Adapun proyek kereta konvensional, seperti Trans Sulawesi, Trans Papua, dan Trans Sumatera, tetap digarap pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

2 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

7 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

8 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya