Ekonomi Melambat, Pemerintah Siapkan Kebijakan Deregulasi

Reporter

Senin, 7 September 2015 19:25 WIB

Presiden Joko Widodo menunjukkan sebuah pakaian hasil pemberian salah seorang pedagang pasar tradisional yang diundang untuk makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, 3 September 2015. Jokowi mengundang 103 pedagang dari 19 pasar tradisional di Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dalam paket kebijakan ekonomi yang akan diumumkan pada Rabu mendatang, pemerintah menjamin kebijakan deregulasi yang dilakukan akan mampu menarik investor ke Indonesia. “Presiden betul-betul inginkan Indonesia makin friendly dan aturan tidak tumpang tinding. Tujuan paling utama mengurangi hambatan investasi,” katanya di Kompleks Istana, Senin, 7 September 2015.

Pramono mengatakan kebijakan deregulasi akan menjamin tetap masuknya investor meski dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang. “Jadi dalam kondisi turbulensi, investor bisa lebih gampang,” katanya. Pramono mencontohkan ada 154 peraturan yang tumpang tindih. Bahkan, ia menemukan dalam satu kementerian ada belasan peraturan yang hanya saling meniadakan. Masalah inilah yang juga ingin dibereskan Presiden melalui paket kebijakan ekonomi.

Paket kebijakan ini, kata Pramono, akan terdiri dari paket kebijakan jangka pendek dan menengah. Menurut dia, paket kebijakan jangka pendek akan dilakukan tahun ini dan sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah. “Jadi tidak harus ada persetujuan DPR,” katanya.

Pramono mengatakan sebelum diumumkan pada Rabu mendatang, presiden akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Pada Rabu mendatang, Presiden akan sekaligus mengumumkan paket kebijakan jangka pendek dan menengah. Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengatakan Presiden akan langsung mengumumkan paket kebijakan ekonomi didamping oleh menteri ekonomi terkait.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, belum mau memaparkan secara rinci empat sektor yang berada di dalam paket kebijakan. Rencananya paket kebijakan itu akan disampaikan ke Presiden Joko Widodo pada Rabu nanti.

"Ya tunggu saja. Nanti dilaporkan ke presiden," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia itu usai rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin, 7 September 2015.

Paket kebijakan yang akan dilaporkan ke Presiden Jokowi terkait fiskal, deregulasi, insentif untuk pembangunan pabrik pemurnian mineral (smelter) dan pangan. "Selebihnya masih ada yang belum. Masih harus dibicarakan," ujar Darmin.

Menurut mantan Direktur Jenderal Pajak itu, banyak perubahan yang harus dilakukan karena adanya peraturan pemerintah. Namun dia menolak merincinya. "Itu panjang," ujarnya.

SINGGIH SOARES | ANANDA TERESIA

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

4 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

9 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

11 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

11 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya