Pertamina Senang, Pertalite Geser Posisi Pertamax

Senin, 7 September 2015 17:58 WIB

Petugas mengisi bahan bakar jenis baru, Pertalite pada sebuah motor pelanggan di SPBU Lempuyangan, Yogyakarta, 14 Agustus 2015. Hari ini Pertalite resmi diluncurkan di Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Balikpapan - PT Pertamina menyatakan penjualan bahan bakar minyak nonsubsidi, Pertalite, sudah mampu menggeser posisi Pertamax di pasaran masyarakat Indonesia. Produk BBM yang memiliki RON 90 itu mencatat angka penjualan 1.420 kiloliter per hari di semua SPBU di Indonesia.

“Penjualannya sudah menggeser posisi Pertamax di seluruh Indonesia. Setiap SPBU, penjualannya mencapai 17 kiloliter per hari,” kata Senior Marketing Vice Presiden PT Pertamina M. Iskandar, Senin, 7 September 2015.

Menurut Iskandar, persentase penjualan Pertalite mencapai 14-15 persen dari total distribusi BBM di masing-masing SPBU. Adapun persentase penjualan Pertamax masih tertahan pada angka 12 persen dari konsumsi masyarakat.

“Sesuai dengan prediksi kami, Pertalite mengambil 11 persen pasar Premium dan 3 persen pasar Pertamax,” ujarnya.

Iskandar memperkirakan penjualan Pertalite nantinya akan terus meningkat, mengingat tipisnya harga jual Premium dan Pertalite masing-masing sebesar Rp 7.300 dan Rp 8.500. Kualitas Pertalite ini juga sudah sesuai dengan kebutuhan performa mesin kendaraan bermotor terbaru saat ini.

“Harga yang tidak berbeda jauh dan kualitasnya bisa diandalkan. Kami yakin penjualan bisa mencapai 30 persen bila harganya terpaut Rp 1.000 saja,” tuturnya.

Hari ini, Pertamina meresmikan 12 SPBU penjual Pertalite di Kalimantan Timur--pertama di luar Jawa. Pertamina sebelumnya sudah meresmikan 684 SPBU penjual Pertalite di Jawa dan Bali.

“SPBU penjual Pertalite sudah ada 12 persen dari total SPBU di Jawa yang jumlahnya mencapai 4.370 bangunan,” katanya.

Adanya Pertalite akan mampu mengurangi beban subsidi Premium yang mencapai Rp 14,7 triliun per tahun. Pergeseran konsumsi Premium ke Pertalite, menurut Iskandar, mampu memberikan keuntungan devisa untuk pembangunan infrastruktur daerah.

“Tahun lalu, keuntungan Pertamina terkoreksi dari US$ 900 juta menjadi US$ 400 juta. Itu karena diminta negara membayar dahulu subsidi Premium masyarakat,” ucapnya.

Wakil Wali Kota Samarinda Nursyirwan Ismail menyatakan daerah sangat mendukung upaya pemerintah dalam mendistribusikan BBM secara adil kepada masyarakat. Menurut dia, peruntukan penjualan BBM harus dimaksimalkan untuk pembangunan sarana dan prasarana masyarakat. “Lebih baik untuk pembangunan daerah saja,” ujarnya.

S.G. WIBISONO




Berita terkait

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

5 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

6 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

12 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

23 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

Pertamina Patra Niaga menyebut kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax Turbo yang mencapai 104 persen.

Baca Selengkapnya

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

31 hari lalu

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

Belum lama ini kasus BBM campur air mengemuka. Apa bahayanya bagi kendaraan? Bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

34 hari lalu

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi BBM jenis gasolin bakal meningkat saat libur Idul Fitri 2024 di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya

BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

36 hari lalu

BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

Pengelola SPBU mengubah warna Pertalite yang hijau menjadi biru seperti Pertamax.

Baca Selengkapnya

Kasus Pertalite Campur Air, Pelaku Terancam Penjara 6 Tahun

36 hari lalu

Kasus Pertalite Campur Air, Pelaku Terancam Penjara 6 Tahun

Pertamina menyatakan pelaku kasus pencampuran Pertalite dengan air bisa dikenai sanksi pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 60 miliar.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

37 hari lalu

Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

Rencana penghapusan Pertalite telah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Baca Selengkapnya

Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

37 hari lalu

Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

Polisi mengungkap kasus pemalsuan bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax di Tangerang, Jakarta Barat dan Kota Depok

Baca Selengkapnya