Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto, TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan proyek pembangunan pabrik setrum 35 ribu megawatt tetap dilakukan. Menurut dia, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tidak bisa asal ngomong dan mengubah rencana pemerintah yang sudah ditetapkan.
"Proyek itu kan sudah perintah Presiden. Kalau sudah begitu, tidak bisa ada yang mengubahnya," kata dia di kantornya, Senin, 7 September 2015. Kalla mengatakan sampai saat ini Presiden Joko Widodo tetap berkomitmen melanjutkan proyek pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW itu.
Apalagi, kata dia, proses rencana pembangunan pabrik setrum 35 ribu MW itu sudah melalui berbagai tahapan awal. Artinya, proyek tersebut tidak bisa dibatalkan secara tiba-tiba. "Sejauh ini mereka masih siap bikin," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memutuskan mengubah rencana pembangunan proyek listrik 35 ribu MW menjadi hanya 16 ribu MW hingga 2019. Dia menilai target 35 ribu MW itu tidak akan tercapai jika pembangunannya hanya dalam waktu lima tahun.
Menurut dia, jika pemerintah tetap memaksakan diri membangun listrik sebesar 35 ribu MW dalam waktu lima tahun, beban puncak PLN pada 2019 menjadi sebesar 74 ribu MW dan dengan kapasitas berlebih 21 ribu MW.