OJK: UangTeman.com Menyerupai Rentenir

Reporter

Senin, 7 September 2015 12:17 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)

TEMPO.CO, Jakarta - Ceruk bisnis teknologi finansial yang mulai berkembang ternyata belum ada regulasinya di Indonesia. Beberapa laman yang menawarkan jasa kredit tanpa agunan seperti UangTeman.com atau Tunaiku masih beroperasi tanpa terikat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Ini wilayah yang tidak diatur OJK," kata Direktur Pengembangan Kebijakan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo seperti dikutip Majalah Tempo, Senin, 7 September 2015.

Dengan begitu, mereka pun bebas menentukan bunga pinjaman tanpa mengindahkan tingkat suku bunga acuan dari Bank Indonesia. UangTeman.com misalnya, menetapkan bunga 1 persen per hari untuk pinjaman maksimal Rp 2 juta dengan batas waktu 30 hari. "Kalau lihat suku bunganya, ini seperti rentenir, tapi sistemnya online," kata Anto.

Begitu juga Tunaiku.amarbank.co.id. yang mematok bunga 3 persen per bulan dengan batas kredit antara Rp 2-10 juta dalam waktu 6-12 bulan.

Selain dikritik karena bunga tinggi, Anto juga menyatakan bahwa laman-laman digital ini juga beroperasi tanpa ada ketentuan khusus soal perlindungan konsumen. "Bila sampai terjadi sengketa, yang berlaku hanya hukum perdata, di mana perkara didasarkan pada kesepakatan kedua pihak," katanya.

CEO sekaligus pendiri UangTeman.com Aidil Zulkifli membantah cap rentenir pada perusahaannya. Sebab, UangTeman menggunakan algoritma tertentu untuk menentukan layak atau tidaknya calon nasabah mendapat pinjaman. "Kalau rentenir asal saja meminjamkan uang," katanya.

Selain itu, dalam mekanisme pengembalian uang pinjaman, UangTeman membantah bila disamakan bak lintah darat. Jika lewat jatuh tempo, rentenir akan tetap mengenakan bunga berjalan sehingga perhitungan utang bakal tetap ada. Sedangkan, UangTeman akan menghentikan bunga jika batas jatuh tempo selesai.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

5 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya