Pemerintah Masih Tunda Putusan Proyek Kereta Cepat

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 19:46 WIB

Presiden Jokowi (kiri), berbincang dengan Menteri BUMN,Rini Soemarmo (kanan), dalam kereta api bawah tanah (subway) saat tiba di terminal 3 Bandara Internasional Capital Beijing, di Beijing, 26 Maret 2015. ANTARA/Rini Utami

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kajian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sedang dibahas di tingkat eselon I. Setelah selesai pembahasan di tingkat eselon I, hasil laporan akan disampaikan ke level menteri.

"Tadinya mau tingkat menteri tapi kemudian terpikir menterinya belum tahu masa langsung rapat," kata Darmin di tengah acara Seminar Nasional Perekonomian Dari Masa ke Masa di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2015. Menurut Darmin, pembahasan di tingkat menteri terkait akan dilakukan lusa. Dalam rapat itu akan disimpulkan ihwal kelengkapan studi kelayakan.

Menurut Darmin, usai melapor ke istana presiden, ia ingin mengubah Keputusan Presiden mengenai proyek kereta cepat. Semula, Presiden Joko Widodo ingin keputusan pengerjaan kereta cepat rampung akhir Agustus ini. Namun nyatanya belum ada kepastian negara mana yang akan mengerjakan.

Kedatangan Darmin ke istana tidak hanya meminta perubahan Kepres tapi juga melaporkan kajian dari Boston Consultant Group, tim independen yang ditunjuk pemerintah untuk menilai kelayakan kereta cepat. Empat hal yang menjadi perhatian dari tim independen ialah komitemn pemerintah dan resiko yang akan ditanggung. Kedua aspek teknis dan uraiannya.

Ketiga dampak sosial dan ekonomi. Terakhir mengenai manajemen proyek. "Jangan tanya skornya berapa (negara mana yang unggul)," kata Darmin. Ia menambahkan, Kamis atau Jumat nanti hasil kajian tim independen akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.

Saat ini pemerintah tengah menimbang proyek kereta api cepat. Dua negara, Jepang dan Cina, sedang bersaing. Cina disebut-sebut menyiapkan investasi senilai 5,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 75 triliun). Sedangkan Jepang, dari studi kelayakan proyek itu diperkirakan membutuhkan dana
sebesar Rp 60 triliun.

Sementara itu, pengamat ekonomi Emil Salim mempertanyakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ia menilai kereta cepat lebih cocok untuk jarak jauh. "Jakarta-Bandung kan sekitar 180 Km," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

1 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

3 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

4 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

5 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

5 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

5 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

6 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya