Rupiah Melemah, BI Minta Masyarakat Kurangi Pengeluaran

Reporter

Jumat, 28 Agustus 2015 11:32 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Bengkulu - Menyikapi melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sudah menyentuh level di atas Rp 14.000, Bank Indonesia menganjurkan masyarakat untuk mengurangi pengeluaran. Sebab, konsumsi yang berlebihan dapat memberi tekanan ke pasar yang akan semakin mendorong kenaikan harga dan inflasi.

"Pengendalian konsumsi yang berlebihan tidak akan memberi tekanan kepada pasar, sehingga laju inflasi dapat kita kendalikan," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Bambang Himawan pada Jumat, 28 Agustus 2015.

Bambang mengimbau masyarakat tetap tenang menyikapi kondisi ekonomi saat ini. "Bank Indonesia akan terus stand by di pasar uang untuk fokus pada masalah jangka pendek."

Bambang menyebut kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan saat krisis ekonomi tahun ekonomi 1998. Negara masih memiliki cadangan devisa yang cukup untuk impor 6-8 bulan ke depan.

Menurut dia, pengaruh pelemahan rupiah pasti ada, terutama terhadap pelaku usaha ekspor dan impor. Namun pengaruh ini tidak akan bersifat dratis, seperti adanya pemutusan hubungan kerja besar-besaran.

"Terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan terjadi PHK besar-besaran. Saya yakin pengusaha akan melakukan upaya terlebih dahulu untuk menyiasati meningkatnya harga dolar," katanya.

Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Christine R. Sidabutar mengatakan pemanfaatan produk lokal merupakan salah satu cara untuk menyiasati kondisi pelemahan rupiah ini. "Dengan demikian dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap produk yang dibeli dengan dolar," katanya.

Menurut Christine, masyarakat dapat mulai dengan mengembangkan produk lokal, seperti memanfaatkan perkarangan untuk keluarga. "Solusi untuk mengatasi tingginya kebutuhan hidup bukan menambah penghasilan, tapi mengurangi pengeluaran," katanya.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

16 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya